Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan akan membuat turap dengan batu kali untuk mengatasi tanggul yang jebol di Jati Padang, Pasar Minggu.
"Nanti dibuat turap batu kali," kata Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan Santo saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Pihaknya akan membangun tanggul permanen jika kondisi debit air sudah kembali normal. Rencananya turap batu kali itu sepanjang 12 meter dan masih harus berkoordinasi dengan tim perencanaan.
Untuk saat ini solusi jangka pendek penanganan tanggul yang jebol itu, yakni menggunakan karung berisi pasir untuk menahan air agar tidak melimpas.
"Penanganan darurat menggunakan karung pasir dan sementara di lokasi dengan menggerakkan pasukan biru," ujarnya.
Baca juga: Jaksel kerahkan petugas dan pompa untuk tangani banjir di Rawajati
Baca juga: Jakbar optimalkan pompa untuk atasi banjir
Tembok di Mushalla Sabili di Jati Padang, Pasar Minggu, jebol pada Minggu (6/7) sekira pukul 14.30 WIB.
Tembok tersebut terbuat dari material batu bata yang dipasang untuk membatasi mushalla dengan tanggul agar masyarakat yang hendak beribadah tidak terganggu percikan air.
Penyebabnya diduga karena tidak mampu menampung debit air yang tinggi di Saluran Penghubung (PHB) Pulo akibat hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi dari pukul 14.00 WIB hingga 17.00 WIB.
Karena debit air yang tinggi, air mendorong tembok pembatas yang mengakibatkan robohnya tembok tersebut sehingga air melimpas ke mushalla dan permukiman.
Baca juga: Pintu air Mookevart jebol perparah banjir di Jalan Daan Mogot
Baca juga: Petugas tangani luapan air IPAL Pulau Panggang
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat hingga pukul 06.00 WIB sebanyak 109 Rukun Tetangga (RT) di Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan masih terendam banjir karena meluapnya sungai dan hujan dengan intensitas tinggi.
Satu RT di Jati Padang, Pasar Minggu terendam banjir dengan ketinggian air 80 cm. Penyebabnya curah hujan tinggi dan luapan penghubung (Phb) Sarua.
Sebanyak 23 kepala keluarga (KK) atau 75 jiwa mengungsi di Masjid Al Ridwan sebagai tempat penampungan sementara karena terdampak banjir.
Baca juga: Tiga pompa diaktifkan untuk atasi banjir di Penjaringan
Baca juga: Kepolisian minta nakhoda pastikan keamanan kapal ke Kepulauan Seribu
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.