Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan membidik Jalan Raya Lenteng Agung Timur, RT 07/07, Lenteng Agung, Jagakarsa, menjadi pusat pedagang hewan usai relokasi dari kawasan Barito.
"Harapannya lokasi ini nantinya menjadi tempat ikoniknya Jakarta Selatan. Sebab, di lokasi ini akan terpusatnya seluruh pedagang hewan yang memanjakan mata para pembeli," kata Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan, Ali Murthadho di Jakarta, Kamis.
Ali mengatakan hal itu saat peninjauan lahan relokasi pedagang buah, hewan dan kuliner yang berada di kawasan Jalan Barito, Kramat Pela, Kebayoran Baru.
Peninjauan ini untuk memastikan lahan relokasi ke Jalan Raya Lenteng Agung Timur, RT 07/07, Lenteng Agung, Jagakarsa, sudah siap digunakan dalam waktu dekat.
"Relokasi dilakukan karena nantinya lokasi mereka yang lama akan terdampak dari pembangunan Taman ASEAN," ujarnya.
Baca juga: Sosialisasi relokasi pedagang Pasar Barito dilaksanakan pekan ini
Baca juga: Pedagang hewan di Pasar Barito tolak relokasi pembangunan Taman ASEAN
Di lahan seluas 7.600 meter persegi (m2) milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini, selain para pedagang dari JS 25, 26, 29 dan 96, di lokasi tersebut juga akan dibangun beberapa kantor suku dinas terkait.
Pasar Barito sebelumnya direnovasi dan beroperasi kembali pada 13 Oktober 2023. Tercatat sebanyak 137 kios di Pasar Barito yang terdiri dari 85 kios hewan, 18 kios buah dan 34 kios kuliner.
Sejumlah pedagang hewan di Pasar Barito, Jakarta Selatan, menolak relokasi untuk pembangunan Taman ASEAN yang direncanakan menjadi salah satu ikon Jakarta.
Kemudian, pedagang hewan menilai kawasan Barito menjadi tempat edukasi dan ikon bagi wilayah Jakarta Selatan yang telah dikenal banyak orang.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menargetkan penggabungan tiga taman yakni Taman Leuser, Taman Ayodhya dan Taman Langsat di Jakarta Selatan menjadi taman utama ASEAN segera rampung sehingga dapat diresmikan pada Desember 2025.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.