Jaksa AS: Pelaku serangan demo di Colorado rencanakan aksi setahun

3 months ago 43

Washington (ANTARA) - Tersangka pelaku serangan terhadap demonstrasi di Colorado, AS, Mohamed Sabry Soliman, telah merencanakan aksi tersebut selama setahun, ungkap jaksa AS untuk Distrik Colorado J. Bishop Grewell pada Senin (2/6).

Kejaksaan mendakwa Mohamed Sabry Soliman, usia 45 tahun, dengan melakukan kejahatan bermotif kebencian, kata Grewell.

Dakwaan tersebut mencakup percobaan pembunuhan dan hukuman federal maksimum menurut undang-undang yaitu penjara seumur hidup, kata Grewell kepada wartawan.

Ia menambahkan bahwa menurut pengaduan dan dakwaan yang diajukan, "Soliman menyatakan bahwa ia telah merencanakan serangan itu selama setahun. Dan ia bertindak karena ia membenci apa yang disebutnya sebagai kelompok Zionis".

Grewell melanjutkan dengan mengatakan bahwa dakwaan tersebut menuduh Soliman melemparkan bom molotov ke sekelompok pria dan wanita, beberapa dari mereka berusia akhir 80-an.

"Membakar mereka saat mereka berjalan damai pada Minggu (1/6) untuk menarik perhatian pada sandera Israel yang ditahan di Gaza. Dan ketika dia diwawancarai tentang serangan itu, dia mengatakan dia ingin mereka semua mati. Dia tidak menyesal, dan dia akan kembali dan melakukannya lagi," kata Grewell.

Grewell juga mengatakan bahwa Soliman mencatat dia menggunakan bom molotov setelah gagal membeli senjata karena dia bukan warga negara yang sah.

Jaksa Wilayah Boulder County Michael Dougherty mengatakan selama konferensi pers bahwa penegak hukum menemukan 16 bom molotov yang tidak terpakai dalam beberapa jam setelah insiden tersebut.

Dia juga mengumumkan bahwa kantornya akan menuntut Soliman percobaan pembunuhan dan tuduhan terkait di tingkat negara bagian.

Dougherty menyatakan bahwa tersangka dapat menghadapi hukuman hingga 384 tahun untuk 16 tuduhan percobaan pembunuhan tingkat pertama, 48 tahun untuk dua tuduhan alat pembakar, dan 192 tahun untuk 16 percobaan penggunaan alat tersebut.

Serangan seperti yang terjadi di Boulder, Colorado, tidak ditoleransi di AS, dan merupakan contoh lain mengapa perbatasan perlu diamankan, kata Presiden AS Donald Trump pada Senin.

Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan dalam pernyataan terpisah bahwa semua teroris akan dideportasi dari negara tersebut.

Pihak berwenang AS menyebutkan dalam dokumen pengadilan, yang dikutip oleh The New York Times, bahwa tersangka, warga negara Mesir Mohamed Sabry Soliman dengan visa yang telah kedaluwarsa, berteriak setelah penangkapan "bebaskan Palestina" dan "akhiri Zionis."

Soliman dilaporkan melemparkan bom molotov ke sekelompok orang yang berbaris dalam solidaritas dengan sandera Israel di Jalur Gaza.

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: Demonstrasi di Colorado diserang, sejumlah peserta aksi terluka

Baca juga: Tersangka penembakan di Colorado dinyatakan sehat untuk diadili

Penerjemah: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |