Israel cederai personel penjaga perdamaian PBB di Lebanon

8 hours ago 5

Beirut (ANTARA) - Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) menyatakan tembakan Israel di dekat patroli penjaga perdamaian PBB pada Jumat (26/12) di sepanjang perbatasan "Garis Biru" mencederai seorang personel penjaga perdamaian.

Dalam sebuah pernyataan, dilaporkan Xinhua, Sabtu, UNIFIL menyebut tembakan senapan mesin berat dari posisi Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) di selatan garis demarkasi antara Israel dan Lebanon menghantam area dekat patroli yang sedang memeriksa barikade jalan di Desa Bastarra. Tembakan tersebut terjadi setelah sebuah granat meledak di kawasan itu.

Meskipun tidak ada peralatan PBB yang rusak, seorang personel penjaga perdamaian mengalami gegar ringan pada telinga.

Insiden terpisah terjadi pada hari yang sama di Kfarchouba, ketika patroli lain yang sedang menjalankan operasi rutin menjadi sasaran tembakan senapan mesin "jarak dekat" dari sisi Israel.

UNIFIL menegaskan bahwa IDF telah diberi tahu sebelumnya mengenai pergerakan kedua patroli tersebut, sesuai dengan prosedur koordinasi yang telah ditetapkan.

"Serangan terhadap atau di dekat penjaga perdamaian merupakan pelanggaran serius terhadap Resolusi Dewan Keamanan 1701," kata misi tersebut, seraya mendesak IDF untuk menghentikan "perilaku agresif" terhadap personel.

IDF tidak segera memberikan tanggapan atas permintaan komentar.

Sejumlah lokasi dan fasilitas UNIFIL sebelumnya pernah menjadi sasaran saat bentrokan antara tentara Israel dan Hizbullah di Lebanon selatan yang menyebabkan korban luka.

Gencatan senjata yang dimediasi Amerika Serikat dan Prancis antara Hizbullah dan Israel telah berlaku sejak 27 November 2024, mengakhiri bentrokan yang terkait dengan konflik di Jalur Gaza itu.

Terlepas dari kesepakatan tersebut, Israel secara berkala melakukan serangan di Lebanon dengan alasan adanya "ancaman" dari Hizbullah, serta tetap mempertahankan pasukan di lima posisi kunci di sepanjang perbatasan Lebanon setelah tenggat waktu 18 Februari untuk penarikan penuh terlewati.

Pewarta: Xinhua
Editor: Michael Teguh Adiputra Siahaan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |