Jakarta (ANTARA) - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengungkapkan investasi vendor Apple di Indonesia dapat menciptakan lapangan kerja dan membantu peningkatan ekspor Indonesia.
"Investasi ini dilakukan oleh vendor (Apple) jadi ini juga akan menimbulkan hal yang positif daripada penciptaan lapangan pekerjaannya yang kurang lebih akan mencapai 2.000 orang," ujar Rosan di Jakarta, Jumat.
Kemudian investasi ini juga akan menimbulkan hal yang positif, karena produksi vendor Apple tersebut dipakai 65 persen untuk orientasi ekspor.
"Jadi ini juga (membantu) untuk ekspor kita akan meningkat," kata Rosan.
Baca juga: Apple ungkap iOS 18 digunakan di 68 persen perangkat iPhone
Menurut dia, dalam satu produk handphone Apple terdapat ratusan vendor Apple dan saat ini terdapat puluhan vendor Apple yang sudah berinvestasi di sejumlah negara seperti Thailand, Malaysia, Vietnam.
Masuknya investasi vendor Apple ke Indonesia dapat menjadi pintu masuk bagi Indonesia untuk menjadi bagian dari rantai pasok global (global value chain).
Selain itu masuk investasi vendor Apple ke Indonesia juga dapat menjadi peluang untuk menarik para investor Amerika Serikat lainnya baik vendor Apple lainnya maupun perusahaan di luar itu.
"Kita ingin menjadi bagian dari value chain ini. Alhamdulillah sekarang mereka berinvestasi dan saya meyakini, ini akan diikuti oleh perusahaan Amerika lainnya. Saya meyakini, kenapa ? Saya sudah berbicara dengan beberapa pihak dan saya yakin mungkin di kuartal pertama akan ada investasi yang cukup besar dari perusahaan Amerika Serikat lainnya," kata Rosan.
Baca juga: Kemenperin: Investasi pabrik AirTag Apple tak sampai 1 miliar dolar AS
Sebagai informasi, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menyatakan pabrik vendor Apple sudah mulai dibangun di Indonesia, di mana vendor itu akan menyuplai 65 persen kebutuhan AirTag di seluruh dunia.
Menurut dia, investasi itu bernilai 1 miliar dolar AS atau setara dengan Rp16 triliun, dengan potensi penciptaan lapangan kerja hingga 2.000 orang. Investasi itu akan terus didorong hingga bisa mencapai 10 miliar dolar AS.
Adapun pabrik vendor itu ditargetkan rampung pada awal 2026.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2025