Istanbul (ANTARA) - Fokus strategis China untuk memperkuat sistem hukum, mempromosikan pertumbuhan ekonomi, dan mempertahankan stabilitas politik telah mendorong peningkatan stabil negara itu, demikian disampaikan sejumlah pakar Turki.
Baris Doster, seorang akademisi di Universitas Marmara di Istanbul, mengatakan kepada Xinhua bahwa upaya China untuk memastikan kesetaraan yang nyata dalam sistem hukum dan politiknya merupakan kunci dalam pengaruh globalnya yang semakin meningkat.
"Semakin China mengimplementasikan kesetaraan dalam praktiknya dan membedakan dirinya dari model Barat, maka semakin negara itu membangun sistem sosial, politik, dan hukum yang menghadirkan kesetaraan yang nyata," katanya.
Doster juga menyoroti komitmen China terhadap tata kelola inklusif dan reformasi hukum, khususnya melalui sidang tahunan "Dua Sesi", ketika Kongres Rakyat Nasional dan Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat China (Chinese People's Political Consultative Conference/CPPCC) bertemu untuk menyusun kebijakan dan membahas isu-isu utama.
Akkan Suver, presiden Marmara Group Foundation, menggarisbawahi pengadopsian model pembangunan oleh China yang memprioritaskan stabilitas dan keuntungan bersama, mengukuhkan posisinya sebagai pemain global utama.
Dia mengatakan bahwa China telah menjadi penggerak perdagangan global utama, memberikan kontribusi signifikan bagi Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan rantai pasokan global.
Demi mewujudkan Impian China, lanjut Suver, China memprioritaskan stabilitas, menghindari konflik, dan membangun hubungan berdasarkan prinsip keuntungan bersama.
Suver khususnya memuji pembangunan damai China, menyebut Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra sebagai contoh utama yang memperkuat hubungan politik dan ekonomi di seluruh Eropa, Asia, dan Afrika.
Berdasarkan wawasan yang disampaikan oleh Suver dan Doster, Selcuk Colakoglu, direktur Pusat Kajian Asia-Pasifik Turki yang berbasis di Ankara, lebih lanjut menyoroti penekanan China yang semakin besar tentang penguatan hubungannya dengan Global South dengan menawarkan dukungan pembangunan dan mempromosikan modernisasi.
"China adalah kontributor utama bagi pembangunan negara-negara Global South, menyediakan sumber daya keuangan tambahan untuk mendorong tingkat pertumbuhan dan menyelesaikan proyek-proyek infrastruktur penting," kata Colakoglu kepada Xinhua.
Di bawah kepemimpinan CPC, China mendukung hubungan internasional jenis baru berdasarkan prinsip saling menghormati, keuntungan bersama, dan koeksistensi damai, kata Colakoglu.
Dia menyebutkan bahwa komitmen ini tercermin dalam kebijakan reformasi dan keterbukaan China, yang mencakup prosedur investasi asing yang efisien dan akses bebas visa yang diperluas, mengindikasikan tekad China untuk lebih terintegrasi ke dalam ekonomi global.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2025