Komite gereja Palestina soroti upaya Israel terhadap Masjid Al-Aqsa

3 hours ago 1

Istanbul (ANTARA) - Komite Kepresidenan Tinggi untuk Urusan Gereja di Palestina menyoroti upaya Israel untuk memberlakukan realitas baru di Masjid Al-Aqsa, di Yerusalem Timur yang diduduki, selama bulan Ramadan, di tengah langkah membatasi akses jamaah ke masjid tersebut.

Sebagian besar negara Arab, termasuk Palestina, menetapkan Sabtu sebagai hari pertama bulan puasa Ramadan setelah melihat hilal.

“Pengumuman pendudukan untuk menggandakan tindakan represifnya selama Ramadhan, termasuk membatasi jumlah jamaah dan mengeluarkan perintah pengusiran, bertujuan untuk mengosongkan Masjid Al-Aqsa serta mengisolasinya dari lingkungan Palestina,” kata pernyataan komite tersebut pada Jumat (28/2).

Komite itu menambahkan bahwa tindakan represif oleh Israel merupakan bagian dari proyek Yahudisasi terhadap Yerusalem dan tempat-tempat sucinya.

Komite mendesak negara-negara Arab dan Islam, lembaga-lembaga internasional, serta gereja-gereja di seluruh dunia untuk mengambil tanggung jawab dalam mengakhiri agresi, mengakhiri pendudukan dan melindungi masa depan rakyat, tanah mereka, serta tempat suci mereka.

Seperti hampir setiap tahun selama Ramadhan, otoritas Israel memberlakukan pembatasan terhadap warga Palestina dan membatasi akses mereka ke Masjid Al-Aqsa.

Lembaga penyiaran publik Israel, KAN, pada Minggu (23/2) mengatakan polisi tidak akan mengizinkan warga Palestina yang dibebaskan dari penjara dalam beberapa minggu terakhir untuk memasuki situs yang menjadi titik konflik selama bulan suci umat Islam.

KAN juga menyebutkan polisi akan menempatkan 3.000 personel setiap hari di pos pemeriksaan menuju Yerusalem Timur dan Masjid Al-Aqsa selama bulan Ramadhan.

Laporan tersebut juga menyatakan polisi merekomendasikan untuk hanya memberikan 10.000 izin bagi warga Palestina dari Tepi Barat yang diduduki untuk memasuki Masjid Al-Aqsa selama Ramadan. Izin hanya akan diberikan kepada pria berusia di atas 55 tahun dan wanita berusia di atas 50 tahun, kata KAN.

Masjid Al-Aqsa adalah tempat tersuci ketiga bagi umat Muslim. Kaum Yahudi menyebut area tersebut sebagai Temple Mount dengan klaim dua kuil Yahudi pernah berdiri di sana pada zaman kuno.

Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Masjid Al-Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel tahun 1967. Israel itu merampas seluruh kota pada tahun 1980 dalam sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.

Mahkamah Internasional menyatakan pada Juli bahwa pendudukan Israel yang telah berlangsung lama di wilayah Palestina adalah ilegal, serta menuntut evakuasi semua permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Qatar desak Israel izinkan lembaga PBB beroperasi di Palestina

Baca juga: PBB: 40.000 warga di Tepi Barat mengungsi akibat serangan Israel

Baca juga: Langgar kesepakatan, Israel tolak mundur dari perbatasan Gaza-Mesir

Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |