Inovasi digital berkelanjutan: Peran kontrol strategis dan orkestrasi

2 months ago 6
Dengan strategic control yang kuat dan orkestrasi performansi yang cerdas, kita dapat mewujudkan visi digital nasional yang inklusif, efisien, dan berdaya saing tinggi.

Jakarta (ANTARA) - Dalam lanskap bisnis digital yang semakin kompetitif, inovasi bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan strategis untuk bertahan dan berkembang. Namun, inovasi yang hanya berfokus pada kecepatan dan teknologi tanpa mempertimbangkan keberlanjutan dapat menimbulkan risiko jangka panjang.

Oleh karena itu, penting bagi pelaku industri digital untuk mengadopsi pendekatan inovasi yang berkelanjutan yakni menciptakan solusi digital yang tidak hanya efisien dan adaptif, tetapi juga berdampak positif secara sosial. Dengan demikian, bisnis digital dapat membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.

Dua konsep yang menjadi kunci dalam keberhasilan inovasi digital adalah strategic control dan performansi orkestrasi. Keduanya berperan penting dalam memastikan bahwa inovasi tidak hanya terjadi, tetapi juga memberikan dampak nyata dan berkelanjutan bagi organisasi dan masyarakat.

Menjaga arah

Menurut John A Pearce dan Richard B Robinson dalam buku Strategi Manajemen (2003), strategic control merupakan bagian dari manajemen strategis yang berfungsi untuk memantau dan menilai kinerja strategi secara berkelanjutan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa strategi tetap selaras dengan perubahan lingkungan eksternal dan internal organisasi.

Pendapat ini ditegaskan lagi oleh Donald L Sull, Profesor dari London Business School, yang dalam artikelnya bersama Alejandro Ruelas-Gossi menekankan bahwa kontrol strategis harus bersifat dinamis dan fleksibel. Ia menyatakan bahwa dalam dunia yang penuh ketidakpastian, organisasi harus mampu mengadaptasi strategi secara cepat berdasarkan data dan insight yang terus berkembang.

Dalam konteks digital, kontrol strategis mencakup monitoring terhadap implementasi strategi digital, evaluasi efektivitas teknologi dan proses digital, serta penyesuaian arah strategi berdasarkan data dan insight terbaru.

Strategic control memungkinkan organisasi untuk tetap adaptif dan responsif terhadap perubahan teknologi, perilaku konsumen, dan dinamika pasar. Tanpa kontrol strategis yang kuat, inovasi digital berisiko menjadi inisiatif yang terputus-putus, tidak terintegrasi, atau bahkan gagal memberikan nilai tambah.

Mengelola kompleksitas digital

Sementara kontrol strategis berfokus pada arah dan pengawasan, performansi orkestrasi adalah kemampuan organisasi untuk menyelaraskan berbagai elemen dalam ekosistem digital—teknologi, sumber daya manusia, proses bisnis, dan mitra eksternal—agar bekerja secara sinergis.

Baca juga: Telkom tegaskan komitmen hadirkan inovasi digital yang inklusif

Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |