Ini alasan Pramono tak temui demonstran

3 weeks ago 13

Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mengungkapkan alasan dirinya tak menemui massa yang melakukan unjuk rasa di wilayah yang dipimpinnya, yaitu karena demonstrasi merupakan ruang masyarakat mengekspresikan diri.

‎"Itu memang ruang untuk bagaimana orang mengekspresikan dirinya. Saya sama sekali tidak mau tampil untuk katakanlah dilihat panggungnya saya mengambil alih panggung itu," kata Pramono di Jakarta, Sabtu.

Namun demikian, dia memastikan bahwa koordinasi antara organisasi perangkat daerah (OPD) tetap berjalan baik dalam mengatasi situasi ini.‎

Baca juga: Gubernur minta moda transportasi di Jakarta beroperasi kembali

‎"Saya segera berkoordinasi dengan Pangdam dan segera berkoordinasi dengan Kapolda," katanya.

‎Diketahui, sejumlah kelompok mahasiswa, di antaranya Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dan BEM Universitas Indonesia (UI) menggelar unjuk rasa di depan Markas Polda Metro Jaya pada Jumat (29/8).

‎Demonstrasi tersebut dilaksanakan menyusul kematian seorang pengemudi ojek online (ojol) bernama Affan Kurniawan akibat terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob pada Kamis (28/8) malam, yang semulanya unjuk rasa ditujukan untuk DPR.

Pramono mengklaim bahwa dirinya merupakan orang yang pertama kali berkunjung ke rumah duka Affan, dan memutuskan untuk melakukan pemakaman di Karet Bivak.

‎"Saya yang memutuskan di Karet Bivak, itu salah satu tempat yang sangat terhormat. Tempat yang sangat baik sekali. Saya sudah sampaikan kepada keluarga seluruh biaya dan sebagainya adalah menjadi kewenangan pemerintah Jakarta," ujarnya.

‎‎Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo memastikan TNI-Polri segera mengambil langkah di lapangan untuk memulihkan keamanan setelah maraknya aksi anarkis di beberapa daerah.

Baca juga: Pemprov DKI tak akan cabut KJP bila siswa terlibat unjuk rasa

Baca juga: Pemprov DKI tanggung penuh biaya perawatan 38 korban luka unjuk rasa

‎‎“Terjadi kegelisahan dan ketakutan di masyarakat. Karena itu, TNI-Polri akan segera bergerak untuk memulihkan situasi,” kata Kapolri didampingi Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto di Kopi Koneng, Bojongkoneng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, setelah keduanya pulang dari kediaman Presiden Prabowo, Sabtu.‎

‎Menurut Kapolri, aksi yang awalnya berupa penyampaian aspirasi kini cenderung berubah menjadi tindakan pidana.

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |