Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia menyatakan siap mendukung peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) koperasi di Timor Leste sebagai bagian dari penguatan kerja sama bilateral kedua negara.
Menteri Koperasi Ferry Juliantono menerima audiensi Sekretaris Negara Urusan Koperasi Timor Leste Arsénio Pereira da Silva di kantornya Jakarta, Jumat.
Ferry menyatakan kunjungan delegasi Timor Leste merupakan kehormatan besar bagi Indonesia dalam rangka memperkuat kerja sama bilateral terutama dalam upaya pengembangan koperasi di dua negara.
Dalam pertemuan tersebut dibahas tindak lanjut nota kesepahaman (MoU) yang telah ditandatangani pada Februari 2024, serta penyamaan persepsi mengenai peran strategis koperasi dalam pembangunan ekonomi nasional.
Ferry menekankan perlunya peninjauan dan penajaman isi MoU agar selaras dengan kebijakan terbaru di kedua negara.
Menurutnya, capaian yang tertunda dari MoU sebelumnya harus didata, termasuk kendala yang dihadapi, sehingga kolaborasi dapat diperkuat secara nyata.
"Ini kunjungan dan kehormatan bagi kami, semoga kita bisa melanjutkan lagi kerja sama yang sudah pernah ada MoU antara Kemenkop dengan kementerian terkait koperasi Timor Leste," ujar dia dalam keterangan pers kementerian.
Ia juga mengusulkan pembentukan joint technical working group sebagai wadah untuk memperkuat kerja sama teknis dan menyusun materi bersama yang akan dibawa ke forum internasional, termasuk ASEAN Cooperative Ministerial Meeting (ACMM) dan Dili Cooperative Expo 2026.
Ferry turut menyampaikan apresiasi atas diterimanya Timor Leste sebagai anggota penuh ASEAN pada 26 Oktober 2025.
Menurutnya, keanggotaan tersebut membuka peluang kerja sama yang lebih luas, termasuk dalam pengembangan koperasi.
Ferry lebih lanjut menjelaskan bahwa Kemenkop mendapat mandat besar dari Presiden Prabowo Subianto untuk menjadikan koperasi sebagai pilar pembangunan ekonomi melalui program 80 ribu koperasi desa/kelurahan merah putih.
Ia membuka peluang bagi Timor Leste untuk bersinergi dalam penguatan SDM koperasi melalui program tersebut.
Ferry optimistis kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Timor Leste akan memberikan manfaat besar bagi kedua negara khususnya dalam kemajuan koperasi.
"Kami terbuka bagi siapa pun untuk berkolaborasi membangun ekosistem bisnis koperasi yang lebih baik, termasuk dengan Timor Leste," ucap Ferry.
Wakil Menteri Koperasi Farida Farichah menambahkan bahwa komitmen Indonesia untuk membangkitkan koperasi harus digaungkan hingga ke tingkat internasional.
Ia menyebut pada 2025 sebagai momentum penting karena ditetapkan sebagai Tahun Koperasi Internasional.
Sementara itu, Sekretaris Negara Urusan Koperasi Timor Leste Arsenio Pereira da Silva menyampaikan akan banyak belajar dari Indonesia terkait pengelolaan koperasi yang nantinya akan direplikasi di negaranya.
Arsenio juga mengapresiasi sekaligus menyambut baik program kopdes/kel merah putih yang digagas Presiden Prabowo.
Menurutnya, koperasi menjadi salah satu pilar penting dalam pembangunan ekonomi negara sehingga perlu diprioritaskan.
"Adanya program koperasi desa merah putih sangat baik dan saya akan membicarakannya dengan Perdana Menteri supaya gerakan koperasi di Timor Leste bisa dibangkitkan semangatnya," kata Arsenio.
Ia berharap melalui pertemuan tersebut, beberapa poin-poin kesepakatan yang telah ditandatangani sebelumnya dapat segera ditindaklanjuti dan diperkuat.
Setelah ada revisi dari MoU, ia berharap akan segera ada aksi nyata yang dapat mendorong kemajuan dan pengembangan koperasi terutama di negaranya.
Baca juga: Menkop pastikan koperasi siap penuhi kebutuhan bahan baku MBG
Baca juga: Menkop sebut Sekolah Digital Koperasi UKSW bisa perkuat kopdes
Baca juga: Wamenkop: Digitalisasi dan pendampingan kunci Kopdes beroperasi modern
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































