Jakarta (ANTARA) - PT Reasuransi Indonesia Utama (Indonesia Re) siap mengambil inisiatif untuk memimpin proses konsolidasi bisnis perusahaan-perusahaan reasuransi badan usaha milik negara (BUMN).
Saat ini, terdapat tiga perusahaan reasuransi BUMN, yakni PT Reasuransi Indonesia Utama (Indonesia Re), PT Reasuransi Nasional Indonesia (Nasre), dan PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure).
"Kita take a lead, kita ambil inisiatif yang di BUMN dulu saja, yang di ekosistem BUMN ada tiga nih, Indonesia Re, Tugure, sama Nasre, ini yang coba nanti kita coba lihat, kemungkinan kita untuk konsolidasi," ujar Direktur Utama Indonesia Re Benny Waworuntu di sela Indonesia Re International Conference 2025 di Jakarta, Selasa.
Untuk skema konsolidasi bisnis perusahaan reasuransi, ia mengatakan proses itu sedang didiskusikan dengan berbagai stakeholders seiring dengan banyaknya pertimbangan yang perlu diperhatikan.
"Karena banyak yang harus kita pertimbangkan, bukan cuma pemindahan saham aja, tapi gimana bisnis prosesnya, bisnis alignment ya, fokus bisnisnya, gimana teknologi, dan paling susah gimana orangnya. Jadi memang harus hati-hati, dan ini nggak akan terjadi dalam satu malam, akan berproses," ujar Benny.
Dalam kesempatan ini, Indonesia Re mendukung rencana Danantara Indonesia yang akan melakukan konsolidasi bisnis terhadap perusahaan- perusahaan reasuransi BUMN maupun perusahaan asuransi BUMN.
Menurutnya, Danantara Indonesia akan menjadi mesin baru pemerintahan untuk menggerakkan roda perekonomian nasional.
"Sepertiga (ekonomi negara) ada dimiliki oleh BUMN. Jadi sekarang di bawah Danantara koordinasinya. Jadi, memang sangat-sangat dibutuhkan ya peran dan support dan so far memang Danantara sangat men-support kita," ujar Benny.
Mengacu roadmap Indonesia Re, proses konsolidasi bisnis antara Indonesia Re dan Tugure ditargetkan pada 2026, setelahnya, merger dengan Nasre direncanakan berlangsung pada 2027.
Dengan demikian, konsolidasi bisnis seluruh perusahaan reasuransi BUMN ditargetkan selesai pada 2028.
"Kami akan bisa memiliki perusahaan reasuransi nasional yang besar dan kuat, yang merupakan penggabungan dari tiga perusahaan reasuransi milik negara," ujar Benny.
Nasre merupakan cucu usaha dari Indonesia Financial Group (IFG) dan mayoritas sahamnya yaitu 99 persen dimiliki oleh PT Asuransi Kredit Indonesia.
Sementara, Tugure merupakan anak usaha PT Pertamina (Persero), dengan kepemilikan saham terbesar dipegang oleh PT Tugu Pratama Interindo sebesar 50,74 persen dan PT Asriland sebesar 49,26 persen.
Baca juga: Indonesia Re ungkap tiga tantangan hilirisasi sektor keuangan
Baca juga: Indonesia Re optimis bisnis tumbuh didukung stabilitas ekonomi
Baca juga: Cara Indonesia Re dorong kemandirian industri asuransi nasional
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.