Indonesia-Austria bahas peluang kerja sama pelatihan vokasi

2 months ago 7

Jakarta (ANTARA) - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengatakan Indonesia dan Austria membahas peluang kerja sama dalam bidang pelatihan vokasi dan pengembangan sumber daya manusia (SDM).

“Austria dikenal dengan sistem vokasinya yang kuat dan relevan dengan kebutuhan industri. Kami percaya, kerja sama yang akan kami lakukan ini bisa membuka ruang-ruang baru bagi peningkatan kompetensi tenaga kerja Indonesia,” kata Menaker Yassierli dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Dalam pertemuannya dengan Duta Besar Austria untuk Indonesia, Thomas Loidl, Menaker menekankan pentingnya penguatan kerja sama pelatihan vokasi sebagai bagian dari strategi peningkatan kompetensi tenaga kerja Indonesia agar mampu bersaing di pasar kerja global.

Ia menilai sistem vokasi Austria yang berbasis industri dapat menjadi model rujukan yang relevan bagi pengembangan pelatihan kerja di Indonesia.

Lebih lanjut, Menaker juga menyampaikan ketertarikan pada skema pemagangan yang memungkinkan lulusan Balai Latihan Kerja (BLK) Indonesia mengikuti pelatihan di industri Austria selama 2–3 tahun.

Yassirtli menjelaskan bahwa Indonesia memiliki dua jalur pengiriman tenaga kerja ke luar negeri, yakni sebagai pekerja migran dan peserta pemagangan.

Selain itu, Menaker juga menegaskan pentingnya pelindungan bagi peserta magang yang akan dikirim ke Austria.

“Kami ingin memastikan bahwa pelindungan bagi peserta magang terpenuhi dengan baik. Skema ini bukan sekadar penempatan kerja, melainkan bagian dari penguatan kapasitas tenaga kerja nasional,” tegasnya.

Baca juga: Indonesia-Austria sepakat perkuat kerja sama di sektor unggulan

Dalam pertemuan tersebut, Menaker juga membuka peluang untuk memperluas pembangunan BLK baru di Indonesia dengan dukungan Austria, serta menyambut baik usulan pertukaran peserta vokasi.

Sementara itu, Dubes Loidl menyampaikan bahwa Austria membuka peluang pengiriman tenaga kerja magang dari Indonesia, khususnya di sektor hospitality, dengan estimasi 100–200 peserta per tahun.

“Kami melihat Indonesia sebagai mitra strategis dalam pengembangan tenaga kerja, dan banyak perusahaan Austria tertarik merekrut pekerja magang Indonesia,” ujarnya.

Loidl juga menjelaskan kerja sama sebelumnya dilakukan melalui skema pinjaman (loan) untuk pembangunan BLK.

Saat ini, Austria tengah menjajaki bentuk dukungan lanjutan, baik melalui pinjaman maupun hibah (grant), dan berkomitmen untuk memperluas kerja sama di bidang pelatihan vokasi dan pembangunan BLK di Indonesia.

Baca juga: Ekonom: Konsistensi kebijakan penting dalam penciptaan lapangan kerja

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |