Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Indonesia Mining Association (IMA) Hendra Sinadia berharap pembentukan Badan Industri Mineral dapat memperkuat riset Indonesia soal potensi mineral kritis dan logam tanah jarang.
“Bisa saja ini ada kaitan dengan sisi risetnya, terlihat dari ditunjuknya Mendiktisaintek (sebagai kepala badan). Berarti kan sisi researchnya yang menjadi salah satu fondasi awal,” ucap Hendra ketika ditemui di Jakarta, Senin.
Hendra berpandangan positif apabila Badan Industri Mineral difokuskan untuk mengembangkan potensi tanah jarang atau rare earth di Indonesia. Sebab, rare earth merupakan incaran dari negara-negara adidaya atau super power, seperti China, Amerika Serikat, hingga Uni Eropa.
Rare earth, lanjut dia, merupakan salah satu komponen utama dalam berbagai industri, salah satunya industri pertahanan. Bahkan, industri Angkatan Udara juga menggunakan rare earth.
“Pak Presiden (Prabowo Subianto) yang tentu dengan latar belakang militernya, dengan pengalaman geopolitik, paham bahwa dalam dinamika geopolitik saat ini, rare earth menjadi incaran negara-negara super power,” ucapnya.
Hendra menyampaikan Indonesia memiliki potensi rare earth, namun masih terkendala dalam pengembangannya. Regulasi pun belum ada yang secara rinci mengatur ihwal pemanfaatan rare earth.
“Jadi, ya, kami melihat ini (pembentukan Badan Industri Mineral) sebagai langkah yang positif,” ucap Hendra.
Presiden RI Prabowo Subianto secara resmi membentuk Badan Industri Mineral untuk mengoptimalkan pengelolaan sumber daya mineral strategis yang dimiliki Indonesia.
Ia juga mengangkat Menteri Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto sebagai Kepala Badan Industri Mineral.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan mineral tersebut memiliki urgensi karena dibutuhkan secara luas oleh dunia sehingga diperlukan perhatian khusus.
Badan baru itu, kata dia, akan berperan dalam mengekstraksi, melindungi, dan selanjutnya mengembangkan industri tersebut.
Baca juga: Bahlil sebut logam tanah jarang akan dikelola negara
Baca juga: Menko Airlangga: Badan Industri Mineral fokus kelola "rare earth"
Baca juga: Prabowo bentuk Badan Industri Mineral, dipimpin Mendiktisaintek
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.