IHSG stabil, ekonom nilai pasar tidak khawatir kebijakan tarif Trump

2 months ago 21
Nampaknya pasar lebih fokus penundaan tarif Trump, dan yakin Indonesia akan dapat tarif yang baik

Jakarta (ANTARA) - Ekonom dan praktisi pasar modal Hans Kwee menilai pelaku pasar tidak terlalu mengkhawatirkan keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang tetap memberlakukan tarif resiprokal sebesar 32 persen kepada Indonesia.

Ia mengatakan pelaku pasar saat ini lebih fokus terhadap penundaan pemberlakuan tarif resiprokal oleh Trump hingga 1 Agustus 2025 dan meyakini bahwa Indonesia akan mendapatkan tarif yang lebih baik.

“Nampaknya pasar lebih fokus penundaan tarif Trump, dan yakin Indonesia akan dapat tarif yang baik,” ujar Hans saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.

Pengamat pasar modal Panin Sekuritas Reydi Octa mengatakan ada potensi penguatan IHSG dalam jangka menengah, terutama apabila negosiasi antara pemerintah Indonesia dan AS terkait tarif resiprokal berjalan dengan baik, atau masa pemberlakuan tarif resiprokal kembali ditunda.

“Peluang negosiasi masih terbuka hingga batas waktu 1 Agustus 2025, yang bisa memberi harapan bagi pasar jika ada pelonggaran atau revisi kebijakan tarif dari AS,” ujar Reydi.

Bursa Efek Indonesia (BEI) telah memastikan bahwa kebijakan tarif resiprokal oleh Presiden AS Donald Trump tidak akan berdampak signifikan terhadap pasar modal Indonesia.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan dampak tarif itu tergantung dari sisi kontribusi perusahaan tercatat di pasar modal Indonesia terhadap produk atau barangnya yang terkena tarif.

Data penutupan perdagangan BEI pada Selasa (08/07) sore, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 3,46 poin atau 0,05 persen ke posisi 6.904,39, dengan sebanyak 276 saham naik, 308 saham turun, serta 209 tidak bergerak nilainya.

Di sisi lain, pada hari sama, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto telah dijadwalkan bertolak ke AS untuk melanjutkan proses negosiasi tarif resiprokal dengan AS.

“Karena masih tersedia ruang untuk merespons sebagaimana yang disampaikan oleh Pemerintah AS, Pemerintah Indonesia akan mengoptimalkan kesempatan yang tersedia demi menjaga kepentingan nasional ke depan,” ujar Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Haryo Limanseto.

Baca juga: Analisis arah pasar di tengah saratnya nuansa kebijakan

Baca juga: Negosiasi tarif AS dekati tenggat waktu, IHSG berpotensi menguat

Baca juga: IHSG menguat seiring pasar nilai kebijakan tarif hanya alat negosiasi

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |