Jakarta (ANTARA) - Pakar sekaligus Kepala Pusat Riset Pendidikan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Trina Fizzanty menilai Program Makan Bergizi Gratis (MBG) penting untuk dilanjutkan, karena dapat mengatasi ketimpangan sosial.
"Program Makan Bergizi Gratis penting untuk mengatasi ketimpangan struktural, khususnya bagi anak-anak dari keluarga miskin dan rentan," katanya saat dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Kamis.
Baca juga: APJI dukung Program MBG dengan menyediakan makanan bergizi dan aman
Trina menyebutkan kesehatan dan pendidikan saling terkait secara erat, dimana anak yang sehat secara fisik cenderung lebih mampu menyerap pelajaran, sedangkan anak yang mengalami stunting atau kurang gizi berisiko mengalami keterlambatan kognitif.
"Temuan peneliti kami di beberapa daerah di Indonesia menunjukkan banyak anak yang datang ke sekolah tanpa sarapan, mengalami stunting dan gizi buruk karena faktor ekonomi dan sosial budaya," lanjutnya.
Sehingga, jelas Trina, pada daerah-daerah yang ditemukan kasus anak bersekolah tanpa sarapan, program MBG sangat dibutuhkan untuk menurunkan angka stunting dan mendukung tumbuh kembang anak, serta meningkatkan konsentrasi dan semangat belajar.
"Sehingga, program ini perlu diarahkan/diprioritaskan pada masyarakat yang memang secara sosial ekonomi membutuhkan," ujarnya.
Meski demikian, Trina memberikan sejumlah masukan untuk menjadi evaluasi pemerintah dalam pelaksanaan MBG.
Misalnya, implementasi program ini harus berbasis data yang akurat tentang kondisi gizi dan sosial ekonomi anak-anak, terutama di wilayah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T).
Baca juga: Terealisasi Rp2,3 triliun, Kemenkeu minta BGN percepat belanja MBG
Baca juga: BGN buka peluang jadi mitra MBG guna tingkatkan ekonomi masyarakat
Trina juga menyarankan program MBG melibatkan orang tua siswa, kantin sekolah, masyarakat lokal, dan mendukung makanan lokal, sesuai kondisi yang dihadapi masing-masing sekolah.
"Dengan cara ini, ekonomi masyarakat lokal dapat ikut tumbuh dan anak-anak dibiasakan mencintai makanan lokal," ucapnya.
Sembari program ini dijalankan, kata Trina, berbagai kajian dan evaluasi juga perlu dilakukan oleh pemerintah, seperti pembenahan pengelolaan kantin sekolah, bagian dari komunitas sekolah, memberikan pelatihan pada sekolah dan kantin sekolah tentang keamanan pangan, gizi, ragam makanan, serta kebersihan dan pengelolaan lingkungan sekolah.
Hal tersebut dimaksudkan agar program ini menjadi semakin tepat sasaran dan memiliki dampak yang menyeluruh.
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025