Jakarta (ANTARA) - Executive Director of the Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE) Wita Krisanti menyampaikan partisipasi perempuan di sektor energi perlu ditingkatkan, sebab kesetaraan gender merupakan salah satu aspek dalam penerapan environmental, social, and governance (ESG).
“Industri ini masih dipersepsikan sebagai domain laki-laki,” ucap Wita dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat.
Wita menyoroti sektor energi sebab pada 2023, partisipasi perempuan hanya 9 persen.
Ia menjelaskan, hambatan struktural muncul dari norma sosial yang menempatkan laki-laki sebagai pencari nafkah utama, sementara perempuan dianggap pekerja pendamping atau pengasuh.
Persepsi tersebutlah, menurut Wita, yang lantas menyebabkan kesetaraan gender kerap menjadi aspek yang terabaikan dalam ESG. Padahal, gender equality merupakan faktor penting dalam menciptakan tata kelola perusahaan yang berkelanjutan.
Wita mengungkapkan, laporan keberlanjutan yang mencantumkan isu gender mengalami peningkatan di 2024. Namun, peningkatan ini masih sebatas formalitas.
“Saya harus menaikkan standar karena komitmen sudah tinggi, tapi implementasinya masih jadi keprihatinan kami,” kata Wita.
Kendati tantangannya besar, sejumlah perusahaan mulai menunjukkan praktik baik. Di sektor pertambangan misalnya, sudah ada perempuan yang mengemudikan kendaraan berat.
Beberapa perusahaan lain pun sudah menyediakan fasilitas penitipan anak (daycare) di lokasi kerja. Tak hanya itu, dukungan terhadap pekerja perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) mulai hadir di level perusahaan.
“Kita tidak hanya mengamini, tapi mengimani prinsip gender equality. Awareness (kesadaran) tidak boleh berhenti karena ini bukan perspektif satu-dua tahun,” ucapnya.
IBCWE percaya bahwa integrasi gender dalam ESG bukan untuk membenturkan laki-laki dan perempuan, melainkan menyamakan level playing field.
Dengan memberi kesempatan setara, perusahaan dapat mengoptimalkan potensi tenaga kerja sekaligus memperkuat tata kelola berkelanjutan.
Baca juga: Program energi rendah karbon RI-Inggris perkuat kesetaraan gender
Baca juga: DPR dan Parlemen Kanada bahas kesetaraan gender dan energi terbarukan
Baca juga: Menteri PPPA: Perempuan ikut berperan dalam transisi energi baru
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.