Ambon (ANTARA) - Himpunan Desain Interior Indonesia (HDII) cabang Maluku menghadirkan pameran interior dan material yang mengintegrasikan nilai budaya lokal Maluku.
"Kegiatan pameran dan seminar yang dilaksanakan pada 15-17 April 2024, menghadirkan konsep yang mengintegrasikan nilai budaya lokal dan alam Maluku, dalam desain berkelanjutan, " kata Ketua HDII cabang Maluku Hartono Akim di Ambon, Selasa.
Baca juga: Ada akulturasi budaya Portugis dalam baju pengantin adat Maluku
Ia mengatakan pameran interior dan material menghadirkan pihak kampus, instansi pemerintah, asosiasi, vendor, dan pelaku UMKM di Kota Ambon.
Konsep pameran mengangkat budaya Maluku dengan tema "Harmoni Budaya Maluku dan Alam", untuk memperkenalkan kekayaan budaya serta keindahan alam Maluku melalui desain interior dan material bangunan yang khas.
"Melalui kegiatan ini kami mengajak masyarakat daerah ini untuk memiliki gaya hidup berbudaya Maluku, mencintai alam dan bersama-sama membangun Maluku, " katanya.
Seminar dan pameran yang dilaksanakan diharapkan menjadi momentum penting untuk mempertemukan para desainer, praktisi, akademisi, dan masyarakat dalam mendiskusikan potensi budaya dan alam Maluku melalui perspektif desain interior dan material.
"Acara ini diharapkan dapat membuka peluang kerja sama lintas sektor di masa mendatang, " ujarnya.
Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa mengatakan kegiatan yang dilaksanakan HDII cabang Maluku memiliki makna yang sangat strategis.
Tema budaya yang diangkat menegaskan kembali pentingnya mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal Maluku dan kelestarian alam ke dalam desain dan arsitektur.
"Salah satu tugas yang belum tuntas dilaksanakan adalah bagaimana Provinsi Maluku, khususnya pulau Ambon memiliki bangunan yang memiliki ciri khas manumata yang harus dipertahankan, berupa penutup bagian depan rumah berbentuk segitiga, " katanya.
Ia berharap melalui seminar ini dapat menghasilkan rekomendasi untuk mengkaji ciri khas manumata untuk bangunan di Maluku.
"Harapannya pemerintah kabupaten dan kota dapat menindaklanjuti dengan menyiapkan perda, pembuatan bangunan ciri khas manumata yang memiliki ciri khas Maluku, " katanya.
Baca juga: Warisan budaya arkeologis di Ambon didominasi oleh tinggalan kolonial
Baca juga: Tim Riset BRIN teliti manuskrip kuno di Maluku
Pemprov Maluku mendukung inisiatif HDII mengembangkan budaya daerah, memperkuat ekonomi kreatif dan menjaga keberlanjutan lingkungan, dengan mendorong kolaborasi antara desainer, akademisi dan pemerintah terus diperkuat.
Provinsi Maluku memiliki kekayaan hayati dan budaya unik yang dapat menjadi sumber inspirasi desain berbasis lokalitas budaya dan alam, dalam praktik desain kontemporer di tingkat nasional dan internasional.
"Kami berharap kegiatan pameran material dan seminar dapat memberikan dampak nyata bagi pembangunan berkelanjutan di Maluku, selain itu para desainer interior dapat menjadi inspirasi dari kekayaan budaya dan alam Maluku, " katanya.
Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025