Jakarta (ANTARA) - Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan evaluasi berkelanjutan, terutama dalam momentum Hari Bakti Pemasyarakatan Ke-61 pada tahun ini.
Agus saat ditemui usai pembukaan Indonesian Prison Products and Arts Festival (IPPA Fest) 2025 di Jakarta, Senin, mengemukakan bahwa evaluasi berkelanjutan tersebut tidak hanya kepada warga binaan, tetapi juga pejabat pemasyarakatan.
"Kepada para pejabatnya sudah tegas kami sampaikan aturan. Kalau masih ada peredaran narkoba, kalau masih ada telepon genggam di lembaga pemasyarakatan/rumah tahanan, risikonya adalah mereka akan dievaluasi," ujar Agus.
Sementara itu, terhadap warga binaan atau narapidana yang melanggar aturan, akan dipindahkan ke lembaga pemasyarakatan yang sesuai dengan tingkat risikonya.
"Artinya, proses evaluasi berkelanjutan tetap berjalan kepada mereka yang kedapatan masih masuk dalam peredaran narkoba, kami tidak ragu untuk memindahkan ke Nusakambangan," imbuhnya.
Menurut Agus, Kementerian Imipas melalui Direktorat Jenderal Pemasyarakatan tegas dan konsisten terhadap peraturan yang ada.
"Kami tidak ragu untuk melakukan penindakan terhadap mereka," Menteri Imipas menegaskan.
Baca juga: Kemenimipas pamerkan beragam karya warga binaan di IPPA Fest 2025
Baca juga: Kemenimipas panen perdana prorgam ketahanan pangan di Nusakambangan
Adapun tema besar Hari Bakti Pemasyarakatan Ke-61 adalah Pemasyarakatan Pasti Bermanfaat untuk Masyarakat. Sebagai salah satu rangkaian dari hari bakti tersebut, Kementerian Imipas menggelar IPPA Fest 2025.
Menurut Agus, IPPA Fest tidak hanya perayaan semata, tetapi juga refleksi atas perjalanan panjang pemasyarakatan dalam membina warga binaan untuk kembali menjadi bagian dari masyarakat yang berdaya guna.
IPPA Fest, imbuh dia, menunjukkan bahwa negara hadir untuk mengurangi kejahatan dengan bukan hanya pemenjaraan, melainkan juga pembangunan kapasitas pribadi.
Agus menyebut gelaran ini sebagai wadah pemulihan martabat warga binaan.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pemasyarakatan Mashudi mengatakan bahwa IPPA Fest merupakan bagian dari upaya mendukung Astacita yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam hal meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta peningkatan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan.
Ia mengatakan bahwa pihaknya ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa program pembinaan bagi warga binaan dapat berjalan dan beriringan dengan pemberdayaan ekonomi.
"Semua orang dari latar belakang apa pun berhak mendapatkan kesempatan untuk tumbuh dan berkontribusi terhadap bangsa dan negara," katanya.
IPPA Fest menjadi medium promosi bagi karya dan kreativitas warga binaan, mulai dari pertunjukan seni, kuliner, kerajinan tangan, batik, hingga lukisan. IPPA Fest berlangsung mulai 21 hingga 23 April 2025 di Lapangan Banteng, Jakarta.
Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2025