Wamen PKP: Perbaikan kawasan prioritas dalam pembangunan rumah

2 hours ago 3
Memang tantangannya adalah pembangunan sekarang ini harus dimodifikasi dengan kepentingan kita untuk memperbaiki kawasan kita, memperbaiki kota kita.

Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (Wamen PKP) Fahri Hamzah menyatakan pembangunan perumahan nasional kini menempatkan perbaikan kawasan sebagai prioritas utama sebelum merenovasi atau membangun rumah baru demi mencegah rusaknya rumah akibat lingkungan kumuh.

"Memang tantangannya adalah pembangunan sekarang ini harus dimodifikasi dengan kepentingan kita untuk memperbaiki kawasan kita, memperbaiki kota kita," kata Fahri dalam Silaturahmi Nasional Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi), di Jakarta, Senin.

Menurutnya, rumah yang dibangun tanpa memperbaiki kawasan sekitar akan cepat rusak, sehingga renovasi berbasis kawasan menjadi pendekatan baru yang didesain untuk mendorong gotong royong dan peran aktif masyarakat dalam pembangunan.

"Kemarin saya sudah ketemu dengan beberapa gubernur dan berkomunikasi tentang mendesain wilayah-wilayah yang tidak layak," ujarnya lagi.

Dia menyebutkan semua bantuan kini akan dikompetisikan, dan hanya diberikan pada daerah yang mampu mendesain kawasan layak huni secara menyeluruh melalui kolaborasi bupati/wali kota dan gubernur bersama arsitek lokal di daerah.

"Jadi kami sekarang di Kementerian (Perumahan dan Kawasan Permukiman) tidak akan lagi ngedrop bantuan sembarangan, tapi semua akan dikompetisikan. Bupati dan wali kota mendesain rumah yang akan direnovasi. Provinsi, para gubernur mendesain kawasan permukiman yang akan direnovasi," katanya.

Ia menegaskan kementeriannya tidak lagi memberikan bantuan secara acak, namun mendorong provinsi dan kabupaten merancang kawasan terpadu sebagai lokasi prioritas renovasi dan pembangunan rumah dalam jangka panjang dan berkelanjutan.

"Di situlah diperlukan arsitek-arsitek untuk mendesain kawasan itu. Di kabupaten dan provinsi, sehingga daerah-daerah yang tadinya tidak nampak baik betul-betul kita sulap dia. Dan anggarannya tentu akan ditambah sebesar-besarnya, tetapi yang kita prioritaskan adalah kawasan terlebih dahulu baru perumahan," ujarnya pula.

Menurut Fahri pendekatan berbasis kawasan akan didukung anggaran besar, karena mampu memberikan efek sosial ekonomi lebih luas serta mempercepat transformasi wajah kota-kota dan permukiman pinggir sungai atau kawasan pesisir.

"Kenapa demikian? Karena para ahli mengatakan kalau kawasannya diperbaiki, apalagi kalau diperbaiki dengan gotong-royong, mudah-mudahan orang juga bisa bergotong royong untuk memperbaiki rumahnya," kata Fahri lagi.

Baca juga: Menteri PUPR janji perbaiki kawasan banjir bandang di Ternate

Baca juga: Legislator: Perlu perbaikan tata ruang industri guna kurangi polusi

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |