Kabupaten Bogor (ANTARA) - Bupati Bogor Rudy Susmanto menyebutkan Mahkota Binokasih Sanghyang Pake kembali dibawa ke Bogor, Jawa Barat, setelah ratusan tahun mahkota para raja Sunda itu dinantikan kedatangannya ke tanah Pajajaran.
"Kita bisa melihat kembali secara langsung mahkota yang meninggalkan Kabupaten Bogor sekian ratus tahun yang lalu dan alhamdulillah hari ini ada di tengah-tengah kita bersama," kata Rudy saat menyambut mahkota tersebut di Cibinong, Senin.
Kedatangan mahkota tersebut setelah Rudy sekitar dua tahun lalu bersilaturahmi ke Keraton Sumedang Larang bertemu langsung dengan raja Keraton.
Kemudian, ada kabar baik setelah terjadi cuaca buruk beberapa pekan lalu yang membuat komplek perkantoran Pemkab Bogor di Cibinong porak poranda karana peristiwa pohon tumbang.
"Beberapa jam setelah pohon tumbang semua jalan tertutup kami mendapat kabar, ada Kirab Binokasih yang akan mampir ke Kabupaten Bogor," bebernya.
Baca juga: Pusaka Lombok dari Belanda diharapkan disimpan di Museum Mataram
Baca juga: Sambut Kongres Kota Pusaka, Pemkot Bogor benahi Cagar Budaya Batutulis
Setelah mahkota diserahkan oleh Radya Anom Luky Djohari Soemawinata di lapangan dekat SMKN 1 Cibinong pada Senin sore, kemudian Rudy Susmanto bersama jajaran membawanya dengan cara arak-arakan ke komplek perkantoran Pemkab Bogor.
"Di sepanjang jalan masuk hingga podium ini, para tokoh masyarakat berbisik menitipkan kepada saya, titip Kabupaten Bogor," kata Rudy.
Kedatangan Mahkota Binokasih yang merupakan rangkaian dari Hari Jadi Bogor (HJB) ke-543, dilanjutkan dengan sejumlah kegiatan, seperti talkshow dan seminar, pertunjukan wayang golek, hingga upacara pelepasan mahkota pada Selasa (22/4) di Pendopo Bupati Bogor.
Mahkota Binokasih Sanghyang Pake merupakan benda pusaka peninggalan kerajaan Sunda yang berpindah ke Kerajaan Sumedang Larang.
Radya Anom Luky Djohari Soemawinata dari Kerajaan Sumedang Larang turut menjelaskan Mahkota Binokasih Sanghyang Pake ini bukan hanya sekadar barang pusaka yang dijaga dan dirawat.
Menurut dia, mahkota bersejarah ini menjadi simbol kasih sayang, kebijaksanaan, dan identitas budaya masyarakat Sunda.
"Dengan membawa mahkota ini dari Sumedang ke Kabupaten Bogor, menjadikan Kirab Panji dan Mahkota Binokasih Sanghyang Pake bukan hanya bentuk seremoni, tetapi juga sebuah langkah edukatif dan reflektif dalam memperkenalkan kembali jatidiri bangsa yang berakar pada peradaban luhur Nusantara," tuturnya.
Baca juga: Keraton Kasepuhan Cirebon ubah museum pusaka jadi modern
Baca juga: Kirab pusaka untuk kenalkan sejarah Banyumas kepada masyarakat
Baca juga: Pura Mangkunegaran kirabkan enam pusaka pada malam 1 Sura
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025