Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menyebutkan Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati pada 1 Oktober merupakan momentum untuk meneguhkan ideologi dan persatuan bangsa.
“Momentum ini menjadi pengingat untuk meneguhkan kembali komitmen bangsa terhadap ideologi negara serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” kata Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu.
Pramono yang bertugas sebagai inspektur Upacara Hari Kesaktian Pancasila itu pun berpesan agar persatuan, toleransi, keadilan dan gotong royong dijadikan semangat bersama dalam membangun Indonesia yang lebih maju, adil, dan bermartabat.
Semangat itu, sambung dia, juga sekaligus menjaga keutuhan NKRI di tengah keberagaman, sebab Pancasila merupakan benteng yang menghadapi berbagai persoalan dan tantangan bangsa di masa yang akan datang.
Menurut dia, Pancasila terbukti kokoh sebagai dasar persatuan dan pedoman kehidupan berbangsa.
Melalui peringatan Hari Kesaktian Pancasila, bangsa Indonesia diajak untuk terus mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Lebih lanjut, pada momen tersebut, Pramono juga menekankan pentingnya peran pemuda dalam menjaga nilai-nilai Pancasila dan menghadapi tantangan zaman yang terus berubah.
“Khususnya di Jakarta, membuat Jakarta menjadi kota global, inklusif, berbudaya, sehingga peringkatnya bisa terus naik, bahkan di bawah 50 dalam waktu dekat ini. Jadi, peran pemuda sangat besar bagi pembangunan Jakarta,” ujar Pramono.
Baca juga: Hari Kesaktian Pancasila setiap 1 Oktober, ini makna dan sejarahnya
Baca juga: Hari Kesaktian Pancasila 2025: Tema, susunan upacara, dan link panduan
Baca juga: Hari Kesaktian Pancasila 2025, ini tema dan pedoman peringatannya
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
