Jakarta (ANTARA) - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan bahwa repatriasi sebagai bagian dari pemenuhan hak budaya, hal ini berkaca pada upaya pemulangan Koleksi Dubois pekan lalu dari Belanda sebagai bukti keseriusan Indonesia memperjuangkan keadilan sejarah dan pemulihan identitas.
“Repatriasi benda bersejarah kembali ke negara asal sangat penting untuk memulihkan martabat bangsa dan menyambungkan kembali identitas dengan generasi penerus,” ujar Menbud dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.
Fadli Zon kala menjadi pembicara dalam forum budaya dunia UNESCO Mondiacult 2025 di Spanyol, Barcelona juga menjelaskan bahwa hak budaya harus dijamin melalui akses, partisipasi publik, dan pelibatan masyarakat dalam pengelolaan kebudayaan.
Sebagaimana di Indonesia, Fadli mengatakan telah diamanatkan oleh konstitusi Indonesia, khususnya Pasal 32 UUD 1945 yang menegaskan kewajiban negara untuk memajukan kebudayaan nasional di tengah peradaban dunia dan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budaya.
Baca juga: Belanda akan pulangkan koleksi fosil manusia purba Dubois ke Indonesia
Ia juga menyoroti pentingnya pelindungan kebebasan berekspresi, serta pemajuan pengetahuan dan kearifan lokal.
“Hak budaya berarti setiap orang dan komunitas dapat mengakses, berpartisipasi, memperoleh manfaat, sekaligus ikut mengelola kebudayaan. Budaya tidak boleh menjadi privilese segelintir, tetapi hak hidup bagi semua orang,” tegas Menbud.
Pada aspek ekonomi, Menbud menegaskan bahwa budaya adalah mesin pertumbuhan yang mampu menciptakan lapangan kerja, inovasi, dan pemberdayaan sosial.
“Secara global, sektor industri budaya dan kreatif menyumbang USD 4,3 triliun atau 6 persen ekonomi dunia," katanya.
Menbud menjelaskan bahwa Indonesia tengah mengembangkan berbagai instrumen pembiayaan kebudayaan, termasuk melalui dana abadi kebudayaan Indonesiana, kerja sama dengan negara mitra melalui program dan produksi bersama, hingga kemitraan publik dan sektor privat (public private partnership) dalam pengembangan infrastruktur budaya.
Partisipasi Indonesia di Mondiacult 2025 merupakan bagian penting dalam mendorong diplomasi budaya.
“Indonesia membawa pesan bahwa budaya adalah pilar penting, baik sebagai hak yang dijamin, maupun sebagai kekuatan ekonomi global. Kehadiran kita di Barcelona menegaskan posisi Indonesia sebagai bangsa berperadaban besar yang siap memimpin dialog budaya dunia,” tutupnya.
Baca juga: Fadli: AKI 2025 bentuk apresiasi para penjaga warisan budaya Indonesia
Baca juga: Menbud sebut kajian sejarah proklamasi perlu digali dan dipublikasikan
Baca juga: Menbud sebut pentingnya keterlibatan universitas dalam penelitian
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.