Hadapi era digital, GP Ansor DIY luncurkan "Ansor Istimewa BISA"

1 week ago 15
Strategi ini menjadi arah gerak baru organisasi yang tidak hanya bersifat internal, tetapi juga ditujukan untuk menjawab tantangan zaman yang dihadapi masyarakat luas, yakni Ansor Istimewa BISA

Sleman (ANTARA) - Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Daerah Istimewa Yogyakarta meluncurkan "Ansor Istimewa BISA" untuk membangun sumber daya manusia unggul yang siap bersaing di era digital.

Ketua PW GP Ansor DIY Abdul Muiz di Sleman, Sabtu, mengatakan bahwa Ansor Istimewa BISA merupakan akronim dari empat pilar utama yakni bisnis, inovasi, sumber daya manusia, dan anak muda.

"Keempat pilar ini menjadi landasan dalam membentuk arah program kerja yang bersifat strategis, kolaboratif, dan berorientasi masa depan untuk menghadapi era digital," kata Abdul Muiz dalam acara “Spirit Baru Ansor Istimewa”.

Ia mengatakan strategi ini menjadi arah gerak baru organisasi yang tidak hanya bersifat internal, tetapi juga ditujukan untuk menjawab tantangan zaman yang dihadapi masyarakat luas, yakni Ansor Istimewa BISA.

Di bidang bisnis, GP Ansor DIY memperkenalkan dua inisiatif utama yaitu Ansor Sports Center sebagai ruang komunitas terpadu yang menggabungkan olahraga, aktivitas ekonomi lokal, dan pemberdayaan kader.

Baca juga: Ketua Umum PBNU perintahkan GP Ansor untuk pegang teguh kesetiaan

Selain itu, hadir pula Nusantara Organik (Nuso Farm), sebuah sistem pertanian dan peternakan terintegrasi berbasis ekonomi sirkular yang menjawab isu ketahanan pangan dan keberlanjutan lingkungan.

Pada pilar Inovasi, GP Ansor DIY meluncurkan Ansor Peduli, sistem kedaruratan pertama di Indonesia yang digerakkan oleh kader muda NU dan didukung oleh Siaga Ansor Gawat Darurat (SIGAB), serta mekanisme donasi yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.

Inovasi lainnya hadir dalam bentuk BANTUIN (Banser Ansor untuk Indonesia), yakni platform layanan home service dan perawatan rumah tangga yang dikelola secara profesional oleh kader GP Ansor, menjawab kebutuhan masyarakat akan layanan yang cepat, ramah, dan dapat dipercaya.

Sementara itu, pilar sumber daya manusia difokuskan pada penguatan kapasitas digital kader melalui Pondok Digital Nusantara. Di sini, kader muda NU mendapatkan pelatihan
langsung terkait coding, artificial intelligence (AI), desain grafis, dan digital marketing semuanya dikembangkan dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.

"Program ini menjadi bentuk nyata komitmen GP Ansor DIY dalam membangun SDM unggul yang siap bersaing di era digital," katanya.

Baca juga: Menko Pangan apresiasi dukungan PBNU-Ansor terhadap ketahanan pangan

Pilar terakhir, kata Abdul Muiz, yakni anak muda yang diwujudkan melalui hadirnya Ansor Hub, yaitu ruang ekspresi dan kolaborasi kreatif bagi anak-anak muda. Platform ini memberikan mereka ruang untuk berkarya, berdialog, dan menciptakan solusi tanpa harus menunggu giliran.

Ansor lahir dari keyakinan bahwa pemuda bukan hanya penerus, tetapi penggerak perubahan hari ini. Ansor Istimewa BISA bukan sekadar program kerja, tetapi manifestasi dari semangat baru untuk menjadi solusi atas berbagai persoalan bangsa.

“Kami tidak ingin hanya menjadi organisasi yang besar dalam sejarah, tetapi juga besar dalam kontribusi hari ini. Ansor harus menjadi jawaban, bukan hanya cerita,” katanya.

Ia juga menegaskan bahwa GP Ansor DIY akan terus membuka ruang kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, sektor swasta, akademisi, dan masyarakat sipil.

Program-program ini akan diimplementasikan secara bertahap dan terbuka bagi kolaborasi lintas sektor, serta menjadi ruang aktualisasi kader dalam membangun masa depan.

"PW GP Ansor DIY mengajak seluruh elemen bangsa, khususnya generasi muda, untuk ikut ambil bagian dalam gerakan ini," katanya.

Baca juga: Banser Ansor bergabung dalam Sahabat Tagana

Pewarta: Sutarmi
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |