Jakarta (ANTARA) - Guru Besar sekaligus Wakil Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Ahmad Tholabi Kharlie mengungkapkan Idul Fitri merupakan bentuk manifestasi kebaikan terhadap sesama.
"Otentisitas seorang hamba di hadapan Allah dimanifestasikan melalui pikiran dan tindakan yang semata-mata diperuntukkan bagi kebaikan dan kemaslahatan bersama," kata Tholabi saat membawakan khotbah Shalat Idul Fitri 1446 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin.
Baca juga: Kepala BRIN: Idul Fitri jadi momen ciptakan solusi masa depan bangsa
Tholabi menekankan bahwa ibadah puasa bukan hanya bertujuan untuk memperbaiki individu secara spiritual, tetapi juga sebagai modal sosial dalam membangun tatanan masyarakat yang lebih baik.
"Puasa akan melahirkan pribadi-pribadi yang menghargai proses penempaan. Puasa akan membentuk pribadi, kelompok masyarakat, bahkan negara menjadi lebih baik," tambahnya.
Ia menyoroti pentingnya keadaban publik sebagai hasil dari amaliah Ramadhan. Menurutnya, zakat, infak, dan sedekah bukan hanya ibadah personal, tetapi juga merupakan instrumen afirmatif dalam memperkuat solidaritas sosial dan menciptakan keadilan ekonomi.
Dalam konteks sosial, Tholabi mengutip laporan The World Giving Index 2024 yang menempatkan Indonesia sebagai negara paling dermawan di dunia. Peningkatan pengumpulan zakat setiap tahunnya, menurut dia, menjadi bukti bahwa kesadaran sosial umat Islam terus berkembang.
"Capaian kebaikan ini tentu saja harus kita kelola dengan baik dan efektif sebagai manifestasi dari komitmen kita dalam menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan," ujarnya.
Tholabi juga menyoroti pentingnya menjaga nilai-nilai yang telah ditanamkan selama Ramadhan, seperti kebersamaan dan persatuan.
Menurutnya, tradisi tadarus selama Ramadhan seharusnya tidak hanya dimaknai sebagai tilawah, tetapi juga sebagai upaya aktivasi akal dalam memahami fenomena kehidupan.
"Budaya literasi selama Ramadhan haruslah diteruskan dan dikembangkan di lembaga-lembaga pendidikan formal maupun non-formal untuk mewujudkan kemajuan bangsa Indonesia dan menyongsong Indonesia emas tahun 2045," tuturnya.
Baca juga: Presiden dan Wapres shalat Idul Fitri bersama di Masjid Istiqlal
Baca juga: Para menteri dan jamaah mulai berdatangan di Masjid Istiqlal
Menutup khotbahnya, Prof Tholabi mengingatkan bahwa Idul Fitri bukan sekadar momen kembali suci, tetapi juga momentum menanamkan kebajikan di ruang publik.
Ia menegaskan bahwa semangat Ramadhan seharusnya menjadi panduan dalam membangun kehidupan yang bebas dari korupsi dan ketidakadilan.
Tholabi mengajak seluruh umat Islam untuk terus berupaya membangun bangsa yang maju, sejahtera, dan penuh keberkahan.
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025