Jakarta (ANTARA) -
Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelmatan Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu berhasil padamkan kebakaran kapal milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) KM Dorolonda di perairan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
“Kebakaran berhasil dipadamkan sekitar pukul 18.12 WIB setelah memulai pemadaman pukul 15.30 WIB,” kata Kasiops Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu Gatot Sulaeman di Jakarta, Senin.
Menurut dia, tim pemadam sampai di lokasi sekitar pukul 15.30 WIB dan langsung melakukan pemadaman lokasi yang terbakar.
Petugas berhasil melokalisir kebakaran dan melakukan pendinginan sekitar pukul 16.40 WIB.
“Total kami membutuhkan waktu dua jam lebih untuk memadamkan api,” kata dia.
Ia mengatakan total ada 55 personel gabungan yang bertugas memadamkan api yang membakar kapal penumpang tersebut.
“Kami menurunkan sembilan unit mobil pemadam api yang membakar kapal tersebut,” kata dia.
Sebelumnya PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) menyelidiki penyebab kapal penumpang KM Dorolonda yang terbakar saat menjalani perawatan tahunan di galangan kapal PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (DKB), Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Saat ini fokus utama kami adalah mendukung upaya pemadaman kebakaran yang sedang dilakukan secara intensif oleh tim DKB di lapangan," kata Sekretaris Perusahaan PT Pelni Evan Eryanto.
Ia mengatakan pihaknya belum dapat menyampaikan penyebab pasti kebakaran karena insiden terjadi saat KM Dorolonda masih berada di galangan kapal milik DKB.
Menurut dia, PT DKB selaku penanggung jawab area dok saat ini bersama-sama pemadam kebakaran masih menangani situasi sebaik mungkin.
"Kami berharap penanganan dapat dilakukan dengan cepat, efektif dan meminimalisir kerusakan,” kata dia.
Baca juga: Pelni selidiki penyebab Kapal Dorolonda terbakar di Tanjung Priok
Baca juga: Kapal Dorolonda terbakar, Gulkarmat kirim 30 personel pemadam
Baca juga: Kapal Dorolonda terbakar saat perawatan rutin
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
