Gubernur pastikan tidak ada tsunami di Gorontalo

1 month ago 5

Gorontalo (ANTARA) - Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail mengatakan tidak ada tsunami di Gorontalo menyusul dipastikannya bahwa potensi tsunami telah berakhir dan tidak terjadi di daerah itu, hingga pukul 17.32 WITA.

Gubernur dalam keterangan pers didampingi Sekretaris Daerah, serta sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mengatakan terus memantau perkembangan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui zoom meeting di posko Command Center Gubernuran Gorontalo, Rabu.

"Di bagian selatan Gorontalo maupun Laut Sulawesi di bagian utara Anggrek, Kwandang dan sekitarnya, tidak terjadi tsunami sebagai dampak dari gempa di Rusia. Kami tetap memantau pengumuman resmi dari BMKG di mana potensi tsunami itu dinyatakan berakhir," kata Gusnar.

Sebelumnya dalam peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG, Gorontalo akan terdampak tsunami sekitar pukul 16.39 WITA. Namun hingga pukul 17.32 hal itu tidak terjadi.

"Kita doakan bersama mudah-mudahan tidak terjadi," katanya.

Gubernur mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak panik sambil tetap menunggu pengumuman resmi dari BMKG untuk mencabut peringatan potensi tsunami itu.

Baca juga: Warga pesisir pantai mengungsi ke Lanal Gorontalo antisipasi tsunami

Sebelumnya gubernur juga telah meminta kepada aparat pemerintah kelurahan, desa, koramil, polsek dan kecamatan, untuk senantiasa berada di tengah-tengah masyarakat untuk memantau potensi tsunami.

Pada pemantauan itu diperoleh informasi bahwa untuk beberapa wilayah lainnya yang memperoleh peringatan dini seperti Papua, hanya mengalami dampak kenaikan permukaan air laut sekitar 0,2 meter.

Zona waspada peringatan tsunami yang sebelumnya dikeluarkan oleh BMKG meliputi Kepulauan Talaud, Halmahera Utara, sejumlah wilayah di Papua Barat dan Papua, serta Kota Gorontalo.

Baca juga: TNI AL evakuasi personel dan kapal di pangkalan antisipasi tsunami

Pewarta: Susanti Sako
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |