Mataram (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhamad Iqbal mengungkapkan ada tiga masalah utama yang menyebabkan banjir melanda sejumlah wilayah di Kota Mataram pada Minggu (6/7) sore hingga malam.
Lalu Muhamad Iqbal menyebutkan tiga masalah utama itu adalah pendangkalan sungai, sampah, dan jembatan-jembatan yang berada di sepanjang aliran sungai masih terlalu rendah.
"Banyak di antara sungai-sungai itu endapan tinggi. Contoh, saat tadi malam (6/7) saya meninjau Kelurahan Kekalik yang keluar itu pasir semua dan lumpur," ujarnya didampingi Wakil Gubernur NTB Indah Dhamayanti Putri saat meninjau sejumlah kantor-kantor OPD Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB yang masih digenangi air di Jalan Majapahit Kota Mataram, Senin.
Selain persoalan pendangkalan sungai, menurut dia, banjir yang menggenangi Kota Mataram tersebut disebabkan banyaknya sampah yang terbawa aliran air sungai, sehingga menyebabkan aliran air sungai menjadi meluap dan menggenangi rumah-rumah warga dan perkantoran.
Baca juga: Satu orang meninggal dan 6.700 KK terdampak banjir di Kota Mataram
"Ini juga ada masalah sampah yang banyak di sungai, sehingga aliran air menjadi tersumbat," ucapnya.
Kemudian, lanjutnya adalah masalah jembatan. Banyak di antara jembatan-jembatan yang ada di aliran sungai masih terlalu pendek, sehingga ke depan perlu diubah dengan ditinggikan posisinya.
"Jadi banyak sungai endapannya tinggi, sampah, dan kualitas jembatan. Jadi ada tiga masalah," katanya.
Saat ini pihaknya belum bisa mengambil tindakan dan upaya lebih lanjut untuk mengatasi persoalan banjir yang melanda wilayah Kota Mataram.
Baca juga: Hujan deras, 14 kantor & Pendopo Wagub NTB di Mataram terendam banjir
"Kita belum buat seperti apa penilaiannya, karena kita masih tunggu hasil penilaian dari OPD yang saat ini masih bekerja di lapangan," ucap Iqbal.
"Apalagi saat ini Pak Wali Kota masih keliling melakukan pemantauan di lapangan. Namun setelah ini nanti kita akan rapat bersama seluruh OPD dan Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram untuk menentukan langkah kita ke depan mengatasi masalah banjir ini," katanya.
Disinggung terkait banyaknya drainase yang tidak berfungsi, Gubernur NTB Iqbal menyatakan akan membahas lebih lanjut masalah ini bersama Wali Kota Mataram Mohan Roliskana.
Baca juga: Kepala Museum NTB paparkan upaya amankan artefak dari banjir Mataram
"Nanti ya, kita bahas bersama, karena tadi, kita sekarang belum bisa ambil kesimpulan apa-apa karena semua OPD masih bekerja dan masih bersih-bersih sisa banjir," katanya.
Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB melaporkan sebanyak 7.676 Kepala Keluarga (KK) atau setara 30.681 jiwa terdampak bencana banjir akibat hujan yang melanda Kota Mataram dan daerah sekitarnya.
Kepala BPBD NTB Ahmadi mengatakan ada enam kecamatan di Kota Mataram yang terdampak banjir, yakni Sandubaya, Mataram, Cakranegara, Sekarbela, Selaparang, dan Ampenan.
"Korban luka-luka sebanyak 15 jiwa dan korban mengungsi ada 520 jiwa. Sedangkan korban meninggal dunia dan korban hilang masih dalam proses pendataan," ujarnya.
Baca juga: BMKG ungkap hasil analisa pemicu banjir di Mataram
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.