Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meminta otoritas pemerintahan di Kabupaten Bekasi untuk dapat mengembalikan kejayaan Kerajaan Tarumanegara dengan menguasai aliran sungai sebagai sumber kehidupan utama masyarakat.
"Kabupaten Bekasi erat dengan Kerajaan Tarumanegara yang kekuatannya terletak pada daerah aliran sungai. Tarumanegara menguasai sungai jadi kalau ingin mengembalikan kejayaan Bekasi, maka kembalikan lah fungsi-fungsi sungai," katanya di Cikarang, Jumat.
Ia mengatakan pada era modern saat ini, peradaban terbaik untuk Kabupaten Bekasi adalah mengembalikan hamparan sungai sepanjang mungkin tanpa ada yang membatasi. Demikian pula lebar serta kedalaman sungai yang harus terus terjaga dengan baik.
"Maka peradaban terbaik ke depan adalah ketika industri Bekasi semakin tumbuh, jangan justru menjadikan sungai sebagai tempat membuang berbagai hajat. Baik hajat personal, komunal maupun industri," katanya.
"Kalau kita ingin membangun peradaban ke depan sudah semestinya kita bersama-sama merumuskan 10 tahun ke depan. Di era kepemimpinan Pak Bupati sekarang, tidak boleh ada lagi yang membuang limbah ke sungai," imbuh dia.

Dedi menilai Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang memiliki komitmen kuat untuk mengembalikan fungsi sungai sebagaimana mestinya. Ia pun menjuluki Bupati Bekasi sebagai Si Raja Bongkar berkat keberanian membongkar bangunan liar di sepanjang aliran sungai.
"Raja Bongkar, gelar itu saya berikan karena nyali yang tinggi di tengah orang senang terhadap popularitas tapi Bupati Bekasi berani mengambil risiko, bertentangan dengan arus karena ingin mengembalikan Bekasi pada jati dirinya," katanya.
Dirinya juga meminta pemerintah daerah menabung perencanaan setiap tahun untuk merealisasikan pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal guna menekan sekaligus mencegah tingkat pencemaran sungai.
Baca juga: Bupati Bekasi dampingi Gubernur tertibkan bangunan liar Tambun
"Ketika budaya membangun IPAL komunal terbentuk, maka MUI bisa saja nanti menyatakan suatu saat haram bagi siapa pun membuang kotoran ke sungai. Kenapa? Karena kita ini adalah mayoritas Muslim. Air dalam kacamata Muslim adalah dia harus suci dan mensucikan. Maka air harus menjadi bagian integral dari nilai-nilai kehidupan," katanya.
Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang menegaskan komitmen pemerintah daerah melalui upaya konkret mengembalikan fungsi lahan seperti seharusnya, termasuk mengembalikan fungsi daerah aliran sungai.
Baca juga: Bupati Bekasi instruksikan jajaran cepat tanggap darurat banjir
Baca juga: 7 kecamatan di Kabupaten Bekasi banjir akibat luapan sungai hingga rob
"Kami sudah menertibkan tidak kurang dari 11.000 bangunan liar yang tersebar di 120 titik dan proses ini berkelanjutan hingga fungsi daerah aliran sungai kembali normal. Kita juga akan terus membenahi tata ruang, memperbanyak ruang terbuka hijau, termasuk mempertahankan lahan sawah dilindungi," kata dia.
Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.