Medan (ANTARA) - Gubernur Sumatera Utara Bobby Afif Nasution mendorong aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut menjadi investor pasar modal.
Gubernur Bobby meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan literasi kepada para ASN agar memahami investasi yang aman dan produktif.
"Kalau boleh para ASN kami bisa diajari atau diberi literasi tentang pasar modal, sehingga membuka peluang bisa terlibat atau menjadi bagian investor pasar modal di Sumut," kata dia saat menghadiri Medan Sharia Investor City di Medan, Jumat.
Ia menilai pemahaman pasar modal akan membantu ASN meningkatkan kondisi ekonomi sekaligus mencegah dari judi daring dan tindakan negatif lainnya.
Baca juga: Gubernur Sumut minta perhatian DPR soal transfer ke daerah wilayah 3T
Data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) pada 2024 dikoordinasikan oleh Badan Kepegawaian (Bapeg) Sumut menyebutkan 1.037 ASN terlibat judi daring dengan total transaksi Rp2,18 miliar lebih.
Sebanyak 1.037 ASN Pemprov Sumut itu terdiri atas PNS, pegawai harian lepas, dan tenaga honorer yang digaji dari APBD Sumatera Utara.
"Yang main pasar modal ini, tadi saya lihat ada yang dari ojol (ojek online), pedagang, dan ASN. Daripada main judol (judi online), bagus belajar pasar modal," kata dia.
Ia juga menyoroti potensi besar industri halal di Indonesia, termasuk Sumatera Utara yang hingga kini belum dimanfaatkan secara optimal.
Meski Indonesia menjadi negara dengan jumlah konsumen produk halal terbesar, katanya, mayoritas produk yang dikonsumsi masih berasal dari negara, seperti Tiongkok dan Australia.
"Produk halal kita yang dikonsumsi masyarakat Indonesia kebanyakan diproduksi bukan dari Indonesia," kata dia.
Kepala OJK Sumatera Utara Khoirul Muttaqien menyampaikan bahwa jumlah investor pasar modal di Sumut, salah satu terbesar di luar Pulau Jawa.
Ia menjelaskan investor pasar modal di Sumut sekitar 736 ribu lebih pemodal dengan nilai transaksi mencapai Rp21,7 triliun.
Pertumbuhan investor pasar modal ini, lanjut dia, tidak hanya dari sisi pembukaan rekening, tetapi juga aktivitas pengelolaan portofolio yang cukup tinggi.
"Untuk pasar modal syariah, pertumbuhan investor secara nasional mencapai 142 persen, sedangkan di Sumut meningkat hingga 270 persen dalam lima tahun terakhir," katanya.
Baca juga: Gubernur Bobby mendorong inovasi sektor hilirisasi produk unggulan
Baca juga: Gubernur Bobby: GMNI Sumut kolaborasi sukseskan program pemerintah
Baca juga: Kejagung RI sebut Sumut provinsi ketiga terapkan restorative justice
Pewarta: Muhammad Said
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

















































