Google Cloud perkuat keamanan siber dengan program Indonesia BerdAIa

2 days ago 6

Jakarta (ANTARA) - Google Cloud resmi meluncurkan program "Indonesia BerdAIa untuk Keamanan Siber" yang bertujuan untuk memberdayakan organisasi dengan solusi, keahlian, dan pelatihan Google Cloud Security guna memperkuat ketahanan siber di sektor ekonomi dan digital Indonesia.

Country Director Indonesia Google Cloud Fanly Tanto menjelaskan, program ini menghadirkan berbagai fasilitas untuk memperkuat aspek keamanan siber organisasi mitra dalam program ini.

"Jadi di program ini kita melakukan penilaian independen terhadap organisasi mengenai upaya keamanan sibernya itu sudah sampai mana," kata Fanly dalam taklimat media Google Cloud bertema "Bolstering Cyber Resilience with AI-Powered Security Operations" di Jakarta Selatan, Kamis.

Baca juga: Program Indonesia BerdAIa untuk adopsi AI di berbagai sektor industri

Penilaian terhadap upaya keamanan siber mencakup empat area inti yaitu tata kelola keamanan, arsitektur keamanan, pertahanan siber, dan manajemen risiko keamanan.

Setelah menilai, Google Cloud menyampaikan rekomendasi praktik terbaik secara mendalam untuk meningkatkan postur keamanan, berdasarkan profil risiko khusus dan kematangan keamanan organisasi.

Organisasi mitra juga akan mendapatkan strategi dan peta jalan yang dirancang khusus untuk membangun, mengoptimalkan, atau mentransformasi operasi keamanan atau pusat operasi keamanannya (Security Operations Center/SOC).

Salah satu komponen utama dari program ini adalah penerapan platform Google Security Operations, yang didukung oleh kecerdasan buatan dan analisis ancaman keamanan siber atau threat intelligence.

Platform ini dirancang untuk mengurangi beban kerja manual, sekaligus mempercepat proses deteksi, investigasi, dan respons terhadap ancaman siber secara signifikan.

Tak hanya itu, Google Cloud juga membantu organisasi dalam menetapkan dan memantau indikator performa utama atau Key Performance Indicators (KPI) untuk keamanan, seperti Mean Time to Detect (MTTD) dan Mean Time to Respond (MTTR).

Melalui pengukuran ini, organisasi bisa secara konkret melihat peningkatan efektivitas operasional keamanan mereka seiring waktu.

Bagi organisasi yang membutuhkan dukungan lanjutan, Google menyediakan solusi managed threat defense, termasuk opsi SOC yang dikelola bersama.

Layanan ini mencakup akses setiap saat ke pakar dari perusahaan keamanan siber Mandiant. Tim ini siap membantu dalam proses deteksi, investigasi, dan respons insiden secara berkelanjutan.

Untuk memperkuat kesiapan siber dari sisi sumber daya manusia, Google Cloud juga menyediakan pelatihan keamanan siber. Pelatihan ini bisa diakses secara on-demand, dipandu instruktur, atau melalui simulasi praktik langsung. Seluruh materi tersedia di platform seperti Google Cloud Skills Boost untuk Organisasi dan Mandiant Academy.

"Dalam melakukan program Indonesia BerdAIa untuk Keamanan Siber, di mana kita bekerja sama dengan lima partner kami ada Accenture, AGIT, Deloitte, SQ Shield, dan Elitery," ujar Fanly.

Baca juga: Cara mudah backup data HP otomatis ke Google Drive dan cloud lainnya

Baca juga: Program pelatihan JuaraGCP dari Google telah rampungkan 672 ribu lab

Baca juga: Google Cloud & Kemkomdigi dukung startup kembangkan produk berbasis AI

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |