Golkar nilai menteri baru dilantik pilihan terbaik Presiden Prabowo

1 week ago 11

Jakarta (ANTARA) - Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono menilai bahwa menteri-menteri yang baru untuk mengisi Kabinet Merah Putih pada Senin ini, merupakan pilihan terbaik dari Presiden Prabowo Subianto.

Menurut dia, kebijakan reshuffle dalam kabinet merupakan hak prerogatif dari Presiden Prabowo. Untuk itu, dia menilai Presiden memiliki perhitungan tersendiri dalam memilih para menterinya.

"Itu adalah hak prerogatif beliau. Siapa yang layak, mampu untuk duduk di dalam kabinet," kata Dave di kompleks parlemen, Jakarta, Senin.

Di sisi lain, dia pun belum berkomentar lebih jauh terkait adanya menteri dari Partai Golkar yang juga terkena reshuffle, yakni Dito Ariotedjo yang sebelumnya merupakan Menteri Pemuda dan Olahraga, dan Mukhtaruddin yang kini dilantik sebagai Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI)/Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menggantikan Abdul Kadir Karding.

Menurut dia, urusan Partai Golkar dalam mengisi kursi kabinet merupakan wewenang dari Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia.

"Jadi sebaiknya langsung ke ketua umum saja, saya bisa membahas hanya tupoksi saja," kata Wakil Ketua Komisi I DPR RI.

Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dalam keterangannya di Kantor Presiden, Jakarta, menyebut reshuffle terjadi di Kemenko Politik dan Keamanan, Kementerian Keuangan, Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Kementerian Koperasi, dan Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo menyampaikan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat Indonesia menjelang dirinya diberhentikan dari jabatannya sebagai menteri di Kabinet Merah Putih.

Baca juga: Indef minta Menkeu baru buat kebijakan tak fokus pada kenaikan pajak

Baca juga: Prabowo lantik Gus Irfan sebagai Menteri Haji dan Umrah

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |