Gerami sebut 51 persen siswa SMP di Kota Jambi tak bisa baca Alquran

3 weeks ago 14
...Kami berharap tujuan utama dari Gerami yang sejalan dengan program pemerintah dalam memberantas buta aksara Alquran, dapat berjalan dengan baik

Kota Jambi (ANTARA) - Gerakan Ayo Mengaji (Gerami) Kota Jambi menyebutkan sebanyak 51 persen peserta didik jenjang Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Kota Jambi tidak bisa membaca Alquran.

Ketua Gerami Kota Jambi, Masturo di Jambi, Minggu, mengatakan tidak bisa menoleransi lagi angka itu terjadi di kalangan pelajar.

Gerami merupakan gerakan yang memiliki tujuan utama untuk memberantas buta aksara Alquran, dengan sasaran awal kaum ibu-ibu.

Berdasarkan identifikasi yang diperoleh Gerami, dari 4.612 orang peserta didik ditingkat SMP Negeri di Kota Jambi, ada 51 persen yang tidak bisa membaca Alquran, mengeja 31 persen dan sisa paham Alquran.

"Kami berharap tujuan utama dari Gerami yang sejalan dengan program Pemerintah Kota Jambi dalam memberantas buta aksara Alquran, dapat berjalan dengan baik karena angka ini sudah tidak bisa ditoleransi lagi," katanya.

Pemerintah setempat telah berkolaborasi bersama Gerami dalam rangka mewujudkan generasi masa depan yang berakhlakul karimah dan memberantas buta aksara Alquran.

Baca juga: Bone Bolango ingin memberantas buta huruf hijaiah

"Wacana kolaborasi ini sudah direncanakan sejak tahun 2023, namun tertunda karena sesuatu hal. Alhamdulillah, hari ini berkat kepedulian Wali Kota Maulana dan Wakil Wali Kota Diza Hazra Aljosha sehingga bisa terwujud," kata Masturo.

Gerakan Ayo Mengaji itu, kata dia, diharapkan menjadi langkah strategis Pemerintah Kota Jambi dalam mencetak generasi Qurani yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berakhlak mulia dan berkarakter Islami, sehingga mampu menghadapi tantangan zaman dengan tetap berpegang pada nilai agama.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Jambi Mulyadi mengatakan kolaborasi bersama Gerami sangat sejalan dengan sejumlah program yang telah ada di Pemkot Jambi, terutama pada bidang keagamaan seperti guru tahfiz dan guru pami.

Kolaborasi antara pemerintah bersama Gerami itu menjadi bagian dari upaya menciptakan generasi yang berkarakter hebat ke depan, melalui sarana dan prasarana yang baik, guru yang baik, hingga kurikulum yang berkualitas.

Baca juga: Gerakan mengaji sebelum belajar digalakkan di Sambas-Kalbar

Baca juga: Gerakan "Maghrib Mengaji" di Depok gencar disosialisasikan

Wakil Wali Kota Jambi Diza Hazra Aljosha mengatakan program itu secara tidak langsung turut berdampak positif pada kebiasaan anak di sekolah negeri, karena kini menjadi lebih terpacu untuk membaca, mempelajari dan menghafal Alquran.

Pewarta: Agus Suprayitno
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |