FKUB Sulteng terima kunjungan stafsus Kedubes Jepang bahas kerukunan

3 months ago 24

Palu (ANTARA) - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Tengah (Sulteng) menerima kunjungan staf Khusus (stafsus) Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia Hasegawa Takuya di Kota Palu membahas tentang kerukunan umat beragama.

"Mereka datang menggali kondisi kerukunan dan toleransi umat beragama di Sulteng, termasuk perkembangan situasi sosial keagamaan di wilayah Kabupaten Poso yang pernah dilanda konflik sosial," kata Ketua FKUB Sulteng Prof Zainal Abidin usai menjamu stafsus Kedutaan Besar Jepang di Palu, Senin.

Ia menjelaskan, kondisi kerukunan umat beragama di Poso kini semakin membaik, FKUB Sulteng secara konsisten menjalankan berbagai program seperti dialog antar tokoh lintas agama, rapat kerja daerah, dan muhibah kerukunan atau berkunjung ke rumah-rumah ibadah.

Ia juga mengemukakan, kegiatan ini juga menyasar bagi kalangan pelajar di hampir seluruh wilayah Sulteng.

Baca juga: Polda dan FKUB Sulteng teken nota kesepahaman moderasi beragama

Baca juga: Ketua FKUB Sulteng: Keberagaman anugerah dari Tuhan

“Melalui berbagai kegiatan ini, kami terus memperkuat suasana damai, rukun, dan saling menghormati antarumat beragama, sebagai pondasi dalam pembangunan masyarakat,” ujarnya.

Ia mengemukakan, pentingnya menghargai dan menghormati pandangan agama orang lain, sebagai pendekatan utama dalam mencegah radikalisme dan memperkuat keharmonisan sosial.

Dalam konteks ini, FKUB Sulteng beberapa waktu lalu telah menandatangani nota kesepahaman kerja sama dengan TNI dan Polri untuk melaksanakan program moderasi beragama, melibatkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas di seluruh wilayah Sulawesi Tengah.

”Kerjasama itu untuk menjadikan Babinsa dan Bhabinkamtibmas sebagai penyambung pesan damai, toleransi, dan kerukunan kepada masyarakat di akar rumput. Moderasi beragama adalah jalan tengah dan menjadi kunci merawat kebhinnekaan di Nusantara," tutur Zainal yang juga Guru Besar UIN Datokarama Palu.

Ia menambahkan, kunjungan ini menjadi bagian dari upaya saling belajar dan memperkuat pemahaman lintas negara, tentang pentingnya membangun kehidupan sosial yang harmonis, damai, dan saling menghargai di tengah dinamika global.*

Baca juga: Indonesia diproyeksikan jadi kiblat kerukunan dunia

Baca juga: FKUB: Pelopor kerukunan dunia maya wujudkan keharmonisan di Sulteng

Pewarta: Mohamad Ridwan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |