FHCI dorong optimalisasi Individual Development Plan dengan AI

3 weeks ago 4

Jakarta (ANTARA) - Forum Human Capital Indonesia (FHCI) mendorong optimalisasi penerapan Individual Development Plan (IDP) melalui pemanfaatan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) guna memperkuat pengembangan pegawai di lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Direktur SDM dan Umum PT Pupuk Indonesia (Persero) Tina T Kemala Intan mengatakan IDP merupakan instrumen penting untuk meningkatkan kompetensi sekaligus menyelaraskan pertumbuhan profesional pegawai dengan kebutuhan organisasi.

“IDP ini sebenarnya adalah alat yang terstruktur sekaligus personal untuk membantu pegawai mengembangkan diri dan tujuan kariernya. Dengan IDP, kompetensi bisa ditingkatkan, kesenjangan keterampilan berkurang, dan pertumbuhan profesional tetap selaras dengan kebutuhan organisasi,” ujarnya.

Hal tersebut mengemuka dalam Sharing Session FHCI Connect Expert Series 2: Unlocking Employee Potential with Personalized AI-Driven Development yang digelar di Plaza Pupuk Kaltim, Jakarta, Rabu (27/8). Acara dihadiri Wakil Ketua Umum FHCI sekaligus Director of Human Capital Management PT Waskita Karya (Persero) Tbk Hadjar Seti Adji serta SVP HC Information and Technology PT Danantara Asset Management (Persero) Jemmy Maruto.

Dalam kesempatan yang sama, Founder & Managing Director Tjitra Consulting, Dr. Phil Hora Widjaja Tjitra, menambahkan salah satu penyebab IDP kerap gagal memberikan hasil optimal adalah ketidakjelasan dalam menentukan tujuan, metode, dan alasan pelaksanaannya.

“Banyak IDP yang gagal memberikan hasil nyata karena ketidakjelasan pada ‘what’, ‘how’, dan terutama ‘why’,” katanya.

Menurut dia, AI membuka peluang besar untuk membuat IDP lebih personal, akurat, relevan, sekaligus efisien. Teknologi tersebut dapat menganalisis kompetensi, memberikan rekomendasi pembelajaran, hingga memprediksi jalur karier yang optimal.

“AI adalah listrik baru. Dengan AI, IDP bisa lebih adaptif dan hemat biaya,” ujarnya.

Ia memperkenalkan lima level solusi berbasis AI mulai dari penggunaan mesin pencari hingga personalisasi yang mampu menghadirkan pengalaman belajar lebih adaptif. AI juga dinilai dapat mendukung program kepemimpinan, mentoring, pembelajaran daring, peer coaching, hingga manajemen kinerja.

Namun, ia mengingatkan agar pemanfaatan AI tetap dilakukan dengan penuh kesadaran.

“AI punya dua sisi. Karena itu, kita tetap harus menjaga pola pikir kritis, memahami keterbatasannya, dan bertanggung jawab dalam pemanfaatannya,” kata Hora.

Kegiatan tersebut menarik partisipasi 74 peserta luring serta 530 peserta daring yang mewakili berbagai BUMN.

Baca juga: FHCI: 1.800 peserta lolos Rekrutmen Bersama BUMN 2025

Baca juga: FHCI: Pentingnya HCTPA dalam transformasi SDM BUMN

Baca juga: FHCI: pengembangan SDM wujudkan transformasi perusahaan

Pewarta: Ida Nurcahyani/Farika Khotimah
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |