Jakarta (ANTARA) - Ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri menjungkalkan ganda Malaysia Goh Sze Fei/Nur Izzuddin dua gim langsung 21-16 dan 21-11 pada babak perempat final China Masters 2025 yang berlangsung di Shenzhen Arena, Chengdu, Jumat.
Dengan kepastian ini membuat Fajar/Fikri kini menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang telah memastikan tiket terlebih dahulu ke babak semifinal.
"Pasti senang bisa kembali ke semifinal. Tidak mudah perjalanan dari babak pertama tapi kami menikmati setiap prosesnya, setiap harinya. Komunikasi saya dengan Fikri serta pelatih terus berjalan lancar sehingga bisa menampilkan yang terbaik, semoga bisa terus lebih baik," ungkap Fajar dikutip dari PBSI.
Fikri mengatakan bahwa kunci kemenangan pada pertandingan kali ini yakni persiapan matang dengan menganalisis permainan dari pebulu tangkis peringkat tiga dunia tersebut.
Baca juga: Setelah hajar wakil China, Fajar/Fikri berambisi revans pada Goh/Nur
"Kami mempelajari lagi permainan mereka lalu coba dieksekusi hari ini. Ketika kami sudah bisa memimpin beberapa poin itu menaikkan kepercayaan diri dan bisa lebih tenang," ungkap Fikri.
Saat ini Fajar/Fikri tengah menantikan calon lawan antara ganda Korea Selatan Won Ho Kim/Seung Jae So atau ganda Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi.
"Besok di semifinal antara Kim/Seo (Korea) atau Hoki/Kobayashi (Jepang), tidak ada pilihan yang mudah. Kim/Seo dengan performa luar biasa tahun ini, dengan juara All England, juara dunia dan sederet gelar lainnya pasti tampil percaya diri," ungkap Fajar.
"Sementara bila bertemu Hoki/Kobayashi, masih hangat kemarin di Paris, saya dan Rian kalah dari mereka. Cukup penasaran untuk rematch. Siapapun lawannya kami harus siap dan pantang menyerah tapi yang terpenting bisa bermain enjoy," imbuh jawara China Open 2025 ini.
Baca juga: Fajar/Fikri berharap bisa berikan yang terbaik di China Masters 2025
Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
