Jakarta (ANTARA) - Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan bahwa diskusi publik naskah penulisan buku sejarah Indonesia menjadi upaya merespons keinginan publik untuk berkontribusi dalam penguatan historiografi Indonesia.
“Kegiatan ini dilaksanakan sebagai respons atas keinginan publik berkontribusi, berpartisipasi dalam penguatan historiografi Indonesia,” ujar Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam sambutan diskusi publik secara daring yang dipantau dari Jakarta, Senin.
Penulisan buku sejarah Indonesia, kata dia merupakan upaya memutakhirkan narasi sejarah kebangsaan di tengah ekspansi globalisasi, ancaman disintegrasi sosial dan polarisasi politik yang melemahkan semangat kebangsaan di kalangan generasi muda.
Baca juga: Uji publik buku sejarah ke-3 dilakukan agar publik turut berkontribusi
Lewat sejarah diharapkan mampu menjadi alat pemersatu bangsa, sehingga penulisan buku sejarah dilakukan oleh para sejarawan yang ahli di bidangnya lewat studi, riset sesuai dengan topik yang telah ditentukan.
Lewat partisipasi publik diharapkan mampu memperluas cakupan jumlah peserta sehingga dapat menghadirkan sederet masukan, kritik yang konstruktif terhadap isi buku sejarah.
“Pada prinsipnya pemutakhiran penulisan sejarah merupakan keniscayaan yang memang selalu membutuhkan peninjauan ulang secara kritis dari perspektif Indonesia, Indonesia sentral dan bukan sekadar sebuah pilihan,” jelasnya.
Baca juga: Diskusi publik penulisan sejarah upaya untuk himpun beragam ide
Sejarah Indonesia, lanjutnya, ditulis dengan menerapkan metodologi yang akademis dan perspektif keIndonesiaan, otonomi sejarah, inklusif dan menjunjung semangat Pancasila, UUD 1945, dan semangat Bhinneka Tunggal Ika.
Senada dengan itu, Direktur Sejarah dan Permuseuman Kementerian Kebudayaan Agus Mulyana menambahkan bahwa diskusi publik naskah buku sejarah Indonesia merupakan upaya pemerintah memberikan kesempatan pada publik untuk memberikan saran dan masukan di dalam perancangan buku sejarah Indonesia.
“Dengan harapan hasilnya bisa menjadi satu narasi sejarah yang inklusif, partisipatif, objektif dan jujur,” ujarnya.
Baca juga: Fadli Zon: Penulisan sejarah dilakukan sejarahwan miliki kompetensi
Dengan melibatkan sejarawan hingga akademisi, penulisan buku ini dihadirkan menggunakan pendekatan yang bersifat akademik.
Ia pun berharap kegiatan diskusi publik yang digelar di Universitas Makassar, Sulawesi Selatan yang menjadi tempat keempat digelarnya diskusi publik ini mampu menghimpun masukan konstruktif untuk buku sejarah Indonesia.
Sebelumnya diskusi publik draf penulisan buku sejarah Indonesia digelar di Universitas Indonesia, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin-Kalimantan Selatan, dan Universitas Padang.
Baca juga: Masuknya Islam jadi sorotan Menbud dalam penulisan sejarah Indonesia
Baca juga: Fadli Zon: Uji publik penulisan sejarah digelar di beberapa tempat
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.