Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Kepolisian Resor Lumajang, Jawa Timur, mengamankan empat orang diduga provokator dalam aksi damai solidaritas yang digelar ratusan massa Aliansi Masyarakat Tertindas bersama komunitas ojek online di depan Mapolres Lumajang yang berakhir ricuh pada Sabtu (30/8) malam.
"Polisi mengamankan empat orang yang diduga provokator dan diduga penyusup," kata Kepala Polres Lumajang Ajun Komisaris Besar Polisi Alex Sandy Siregar di Lumajang, Minggu.
Awalnya aksi tersebut berjalan tertib dan massa menyalakan lilin serta melakukan orasi secara bergantian hingga menggelar salat gaib dan doa bersama untuk Affan Kurniawan (21), pengendara ojol yang meninggal saat aksi ricuh di Jakarta pada 28 Agustus 2025.
Namun, situasi berubah usai doa bersama, sebagian massa menyalakan suar dan melempar botol air mineral ke arah aparat kepolisian yang berjaga sehingga polisi langsung mendorong massa agar membubarkan diri dengan tertib.
"Kericuhan dipicu oleh penyusup. Awalnya damai, saat massa mau bubar, ada penyusup yang memicu keributan dengan melempar botol air mineral. Saya yakin itu ulah penyusup," tuturnya.
Kapolres mengatakan empat orang yang diamankan diduga kuat sebagai provokator dan diproses secara prosedural serta profesional.
Baca juga: Kapolda Jatim sebut ricuh aksi Grahadi bukan aspirasi ojol
Kasi Humas Polres Lumajang Ipda Untoro Abimanyu mengatakan empat orang yang diamankan tersebut telah dimintai keterangan dan dipulangkan untuk diserahkan kepada orang tuanya.
Sementara itu, koordinator lapangan (korlap) aksi solidaritas, Nibras, juga memastikan kericuhan bukan berasal dari peserta aksi damai karena sudah sepakat untuk menggelar aksi tanpa anarkis.
"Peserta kami hanya 60 orang, semuanya memakai pita putih. Yang melempar-lempar berdiri di belakang, bersembunyi di balik tulisan Alun-alun Lumajang. Itu bukan massa dari kami," katanya.
Ia mengatakan pihaknya akan konsolidasi ulang untuk memastikan seluruh peserta aman dan apabila ada yang tertangkap ternyata bagian dari aliansi kami, tentu akan dikomunikasikan dengan Polres Lumajang.
"Aliansi tetap berkomitmen menjaga aksi damai tanpa anarkis dan Kapolres sudah menandatangani nota kesepahaman dengan kami. Jadi sebisa mungkin aksi ini tidak merugikan siapa pun,” katanya.
Baca juga: Unjuk rasa di Surabaya sempat ricuh dan belasan motor terbakar
Baca juga: Pangdam V Brawijaya ajak diskusi demonstran di depan Gedung Grahadi
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.