Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) DKI mencatat nilai ekspor Jakarta pada Januari hingga Mei 2025 tumbuh positif yakni mencapai 6,86 miliar dolar AS atau naik 49,87 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024, di mana salah satunya didorong sektor nonmigas.
Kepala BPS DKI Jakarta, Nurul Hasanudin dalam kegiatan Rilis Berita Resmi Statistik DKI Jakarta Juni 2025 di Jakarta, Selasa, menyampaikan terjadi peningkatan ekspor nonmigas sebesar 2,29 miliar dolar AS atau 53,09 persen, sehingga mendorong pertumbuhan positif ekspor Jakarta.
Baca juga: Ekspor Jakarta tumbuh 5,92 persen pada Februari 2025
"Kalau share-nya (secara kumulatif), industri pengelolaan memberikan share yang paling tinggi, yakni 96,28 persen, dibandingkan dengan pertanian share-nya 3,55 persen. Sementara untuk pertambangan dan lainnya sangat kecil, serta migas di besaran 0,17 persen," jelas dia.
Adapun negara-negara yang menjadi tujuan ekspor Jakarta yang dominan pada Januari-Mei 2025 yakni Amerika Serikat (893,88 juta dolar AS), Thailand (699,46 juta dolar AS), Tiongkok (680,40 juta), diikuti Singapura, dan Malaysia.
"Yang tertinggi ada Amerika Serikat, dengan nilai ekspor sebesar 893,88 juta dolar AS untuk periode Januari-Mei 2025. Ini meningkat 47,37 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya," kata Hasanudin.
Komoditas utama ekspor ke Amerika Serikat, yakni alas kaki (423,40 juta dolar AS), pakaian dan aksesorisnya (bukan rajutan) sebesar 79,94 juta dolar, serta bukan rajutan (74,63 juta dolar AS).
Baca juga: Tarif air minum penyumbang utama inflasi tahunan Jakarta Juni 2025
Baca juga: Inflasi Jakarta pada Juni 2025 lebih terkendali dibanding nasional
Sementara itu, komoditas yang diekspor ke Thailand, yakni logam mulia dan perhiasan (392,83 juta dolar AS), kendaraan dan bagiannya (72,57 juta dolar AS), serta mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (62,72 juta dolar AS).
Lalu, komoditas yang di ekspor ke Tiongkok yakni lemak dan minyak hewani/nabati (180,05 juta dolar AS); ikan, krustasea dan molusa (103,17 juta dolar AS), serta berbagai produk kimia (92,48 juta dolar AS).
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.