Ekonom: Investor perlu perhatikan kondisi startup digital yang didanai

4 days ago 5

Jakarta (ANTARA) - Ekonom sekaligus Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengimbau modal ventura atau perusahaan yang menanamkan investasi ke perusahaan rintisan (startup) digital perlu memperhatikan kondisi perusahaan yang didanainya.

Hal ini guna mengantisipasi terjadinya pemalsuan laporan keuangan serta mendorong perusahaan berkembang lebih sekaligus menyelesaikan masalah yang terjadi di masyarakat.

"Saya berharap sekarang Venture Capital (VC) ataupun perusahaan yang berinvestasi, lebih perhatian terhadap startup digital yang didanai. Selama ini, perilaku investor cenderung pasif terhadap kondisi perusahaan," kata Nailul saat dihubungi ANTARA, Senin.

Baca juga: Starup Pontianak masuk tiga besar Continuum Spark Awards Asia-Pasifik

Nailul menyampaikan hal tersebut sebagai respons atas dugaan penyalahgunaan laporan finansial dari salah satu startup, eFishery.

Menurutnya, tindakan pemalsuan laporan atau fraud akan memengaruhi penilaian investor terhadap iklim bisnis startup digital di Indonesia. Ini didasari bahwa penghitungan nilai valuasi untuk startup digital di Indonesia yang dinilai masih jauh dari kata valid menggambarkan kondisi sebenarnya dari perusahaan.

Nailul memandang saat ini masih terjadi kesulitan pendanaan yang dialami sebagian besar perusahaan digital, terutama startup dan kejadian fraud ini akan mempersulit perusahaan digital mendapatkan pendanaan.

Baca juga: Wamendag sambut starup perdagangan digital sinergi komunitas kripto

Fraud juga dinilai akan membuat kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan digital sebagai pemecah masalah akan berkurang.

"Dahulu dan sampai saat ini bisnis digital dianggap sebagai pemecah masalah yang terjadi di masyarakat. Pembiayaan perbankan terbatas ada pinjaman daring, macet di kota besar ada ride-hailing," paparnya.

Maka dari itu, para investor tidak hanya sebatas menanamkan modal kepada startup digital, tapi juga mengarahkan startup digital tersebut guna tetap berperan sebagai penyedia solusi untuk masyarakat.

Baca juga: Bangun pengembangan startup, KALLA gelar Starup Hunt

"Harapan saya mereka bisa membuat perusahaan menjadi lebih baik lagi meskipun tidak meninggalkan tujuan perusahaan tersebut dibentuk, yakni menyelesaikan masalah yang terjadi di masyarakat," katanya.

Sebelumnya, salah satu investor eFishery mencurigai ada masalah penyalahgunaan finansial yang terjadi di eFishery dan menuding Gibran Huzaifah dan Chrisna Aditya terlibat dalam penggelapan dana perusahaan serta penyelewengan laporan kinerja keuangan perusahaan.

Akibat dugaan tersebut, keduanya lantas diturunkan dari jabatan untuk selanjutnya menjalani penyelidikan. Perusahaan itu juga telah menunjuk Adhy Wibisono sebagai CEO serta mengangkat Albertus Sasmitra sebagai Chief Financial Officer (CFO) untuk sementara waktu.

Baca juga: UI pamerkan 69 karya inovasi yang bermanfaat untuk masyarakat

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |