Jakarta (ANTARA) - Secretary General EESA Rene Duan menyampaikan bahwa EESA Summit menjadi ruang kolaborasi antara Indonesia dengan China untuk mewujudkan transisi energi.
“Melalui EESA Summit, kami ingin menjadi jembatan bagi kolaborasi yang lebih erat antara pelaku industri di China dan Indonesia, guna mewujudkan sistem energi masa depan yang berkelanjutan dan saling menguntungkan,” ujar Rene di Jakarta, Selasa.
Saat ini, tuturnya melanjutkan, Indonesia menjadi salah satu negara paling menarik di dunia dalam hal pengembangan energi bersih yang telah menunjukkan komitmen yang kuat terhadap pengembangan energi terbarukan.
Indonesia memiliki potensi tenaga surya Indonesia mencapai 3.294 GW dan tenaga angin sebesar 155 GW. Saat ini, Indonesia berada dalam fase transisi energi, bergerak dari ketergantungan pada bahan bakar fosil menuju sumber energi bersih.
Baca juga: Merek kendaraan listrik roda dua dan tiga asal China jajaki Indonesia
Pada tahun 2023, sekitar 60 persen energi Indonesia masih berasal dari batu bara, sementara kontribusi energi terbarukan diperkirakan mencapai sekitar 15 persen.
Pemerintah Indonesia menargetkan kontribusi energi terbarukan sebesar 23 persen pada tahun 2025 dan 30 persen pada tahun 2030 dalam bauran energi nasional.
Komitmen ini juga ditegaskan melalui janji global Indonesia untuk mencapai net-zero emissions dan dekarbonisasi ekonomi pada tahun 2060.
Untuk mendukung transisi ini, Indonesia perlu mulai merencanakan jaringan listrik yang modern dan mampu menyerap porsi besar energi terbarukan yang variatif.
Teknologi penyimpanan energi kini menjadi elemen kunci dalam menciptakan sistem energi yang stabil, efisien, dan berkelanjutan, mendukung pengelolaan puncak beban serta meningkatkan fleksibilitas sistem secara keseluruhan.
Selaras dengan Rene, Andy Wismarsyah selaku penyelenggara EESA menilai EESA Summit menjadi momentum penting untuk mempertemukan pemangku kepentingan dari Indonesia dan China.
“Kami percaya, kerja sama lintas negara seperti ini akan mempercepat adopsi teknologi baru dan memperkuat ekosistem energi bersih di Indonesia,” ujar Andy.
Sejalan dengan visi dan misi pemerintah Indonesia, EESA Summit Indonesia 2025 hadir sebagai langkah strategis dalam mempercepat pengembangan energi bersih dan teknologi penyimpanan energi.
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2025