Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan bahwa edukasi dini tentang kanker dan peningkatan kualitas hidup pasien kanker menjadi agenda prioritas yang harus diperjuangkan bersama.
Hal ini, Penjabat (Pj) Gubernur Teguh Setyabudi karena kanker masih menjadi tantangan besar dalam dunia kesehatan sehingga edukasi mengenai pengenalan kanker sejak dini menjadi penting.
"Jadi, melalui pemahaman tentang kanker yang lebih baik, diharapkan dapat mempercepat pencegahan dan pengobatan yang lebih efektif," ujar dia saat menghadiri kegiatan dalam rangka memperingati Hari Kanker Sedunia (World Cancer Day) di Jakarta, Minggu.
Dia pun mengajak masyarakat Jakarta untuk lebih peduli terhadap kesehatan dengan menerapkan pola hidup sehat, melakukan pemeriksaan rutin untuk deteksi dini serta mendukung inovasi medis demi penanganan kanker yang lebih baik.
Tak hanya tentang edukasi dini, Teguh juga menyampaikan terkait pentingnya memberikan semangat pada pasien kanker. Dukungan dari komunitas juga sangat berarti dalam memberikan semangat dan kekuatan bagi para pejuang kanker.
Baca juga: DKI bidik 7.152 siswi SMP mendapat imunisasi HPV
Dalam kesempatan tersebut, dia mengapresiasi sinergi berbagai pihak dalam menghadirkan kegiatan dengan semangat merayakan semangat para pejuang kanker. Salah satunya dalam bentuk perlombaan lari.
"Atas nama Pemprov DKI Jakarta, saya mengapresiasi kolaborasi dalam menghadirkan program edukasi dan kampanye kesehatan secara berkelanjutan setiap tahunnya," kata dia.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan jumlah kasus kanker di Indonesia terus meningkat dan diprediksi melonjak hingga lebih dari 70 persen pada 2050 jika langkah pencegahan dan deteksi dini tidak diperkuat.
Saat ini, sekitar 400 ribu kasus baru kanker terdeteksi setiap tahunnya, dengan angka kematian mencapai 240 ribu kasus.
Kemenkes mengakui di Indonesia, deteksi dini kanker masih menjadi tantangan. Banyak pasien datang dalam kondisi stadium lanjut sehingga tingkat keberhasilan pengobatan menurun dan biaya perawatan meningkat.
Baca juga: Puskesmas tawarkan pemeriksaan kanker serviks praktis lewat "Amathea"
Padahal, hingga 50 persen kasus kanker bisa dicegah dengan pola hidup sehat seperti menjaga pola makan, rutin berolahraga, tidak merokok, menghindari alkohol serta menjalani pemeriksaan kesehatan secara berkala.
Sebagai bagian dari strategi nasional, Kementerian Kesehatan telah meluncurkan Rencana Aksi Nasional Kanker 2024-2034 untuk memperkuat skrining dan deteksi dini.
Khusus untuk kanker serviks, upaya deteksi dini semakin diperluas yakni dengan skrining menggunakan metode HPV DNA yang lebih sensitif dibandingkan metode konvensional.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerjasama dengan Kemenkes mengadakan skrining kanker serviks gratis selama bulan Februari di seluruh Puskesmas bagi perempuan yang sudah menikah.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025