Palu (ANTARA) - PT Donggi-Senoro LNG (DSLNG) memberikan edukasi terkait Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Industri Minyak dan Gas (Migas) di Kampus Universitas Tadulako (Untad) Palu, Sulawesi Tengah, Rabu.
“Bahan kimia itu bisa saja menjadi pemicu kebakaran, jika tidak ditangani secara benar. Oleh karena itu, kami ingin mahasiswa memahami pentingnya menjaga dan menangani bahan kimia dengan sistem proteksi berlapis,” kata Penanggung Jawab K3 DSLNG Ahmad Sulaiman,
DSLNG mengadakan seminar DSLNG Goes To Campus di Aula Fakultas MIPA Untad dengan topik "Integrasi K3 dalam Sistem Proteksi Kebakaran di Industri Migas". Kegiatan itu diikuti oleh ratusan mahasiswa jenjang S1 dan S2 dari Fakultas MIPA Untad.
Dia menekankan pentingnya edukasi proteksi kebakaran, khususnya potensi bahan-bahan kimia yang menjadi penyebab kebakaran jika tidak ditangani dengan baik.
Baca juga: PT DSLNG-UGM buka program beasiswa S1 untuk pelajar lokal di Banggai
Edukasi kepada masyarakat, termasuk mahasiswa, terkait pengelolaan bahan-bahan mudah terbakar seperti hidrokarbon, menurut dia, penting. Hal ini menjadi sangat relevan mengingat industri migas memiliki risiko tinggi terhadap kebakaran.
“Selama hidrokarbon dikelola dengan aman, sebenarnya tidak berbahaya. Di DSLNG, kami menerapkan sistem proteksi berlapis untuk memastikan operasional berjalan dengan aman,” ujarnya.
DSLNG berharap para mahasiswa dapat memahami pentingnya sistem keselamatan kerja dan peran proteksi berlapis dalam mencegah insiden kebakaran, terutama di industri berisiko tinggi seperti migas.
Baca juga: Donggi Senoro LNG klaim emisi buang rendah dan lingkungan terjaga
Wakil Dekan Fakultas MIPA Untad Syariful Anam berterima kasih kepada pihak DSLNG, dan berharap kegiatan itu dilaksanakan secara berkala di Fakultas MIPA Untad. Materi itu tidak didapatkan mahasiswa di bangku kuliah, sehingga akan sangat berharga bagi mereka.
Pewarta: Fauzi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.