Pekalongan (ANTARA) - DPRD Kota Pekalongan, Jawa Tengah melakukan perbaikan terhadap kualitas dan tata kelola serta perluasan manfaat program makan bergizi gratis (MBG).
Ketua DPRD Kota Pekalongan Azmi Basyir di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa MBG merupakan program strategis yang memiliki dua dampak sekaligus yaitu pemenuhan gizi bagi siswa dan penguatan ekonomi masyarakat.
"Oleh karena itu, kami berkomitmen mendukung perbaikan kualitas dan tata kelola MBG melalui pengawasan dan dorongan kebijakan," katanya.
Ia menyampaikan apresiasi atas kerja keras seluruh pihak mulai dari dapur satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG), sekolah, hingga usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Berdasarkan laporan, kata dia, saat ini ada 14 dapur SPPG yang melayani sekitar 51 ribu siswa maupun sasaran makan bergizi gratis lain seperti ibu hamil.
"Jumlah ini baru sekitar 40 persen dari target 102 ribu penerima manfaat. Ke depan, dapur-dapur ini harus lebih optimal, bukan hanya memastikan kualitas makanan tetapi juga memperluas jangkauan penerima," katanya.
Menurut Asmi Basyir, kolaborasi lintas sektor sangat penting agar manfaat program makan bergizi gratis semakin luas.
"Pelaku UMKM lokal harus benar-benar dilibatkan mulai dari penyediaan bahan pangan hingga dukungan logistik. Dengan begitu, program ini menyehatkan anak-anak sekaligus menggerakkan roda perekonomian masyarakat," katanya.
Koordinator SPPG Wilayah Kota Pekalongan Noor Faishal Zaki mengaku, meski ada beberapa catatan teknis, namun secara umum program MBG berjalan baik.
Baca juga: MBG, investasi masa depan bangsa yang tak boleh dihentikan
Baca juga: Gubernur Kepri ingatkan ahli gizi SPPG kontrol ketat pengolahan MBG
Pewarta: Kutnadi
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
