Yogyakarta (ANTARA) - Anggota Komisi V DPR RI Danang Wicaksana Sulistya meminta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memaksimalkan teknologi modifikasi cuaca dalam mengantisipasi potensi bencana banjir di wilayah Jabodetabek, karena curah hujan yang meningkat signifikan dalam beberapa pekan terakhir.
Danang di Yogyakarta, Jumat, mengatakan BMKG harus berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan pemangku kepentingan lainnya.
Hal ini untuk memaksimalkan teknologi modifikasi cuaca guna mengurangi intensitas hujan yang berpotensi memicu banjir.
Baca juga: Kepala BMKG ungkap strategi modifikasi cuaca kurangi intensitas hujan
"Kami meminta modifikasi cuaca yang sudah dilaksanakan BMKG agar bisa ditingkatkan. Langkah ini penting untuk mengurangi risiko bencana, terutama di wilayah Jabodetabek yang rawan genangan dan banjir saat musim hujan," ujar Danang dalam rilisnya.
Selain itu Danang Wicaksana juga meminta pemerintah daerah di Jabodetabek untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi musim hujan.
Ia menekankan pentingnya normalisasi sungai, pengerukan drainase, serta edukasi kepada masyarakat terkait mitigasi bencana, serta pengendalian alih fungsi lahan di daerah tangkapan hujan.
Baca juga: KLH dalami dugaan pelanggaran hukum lingkungan di hulu DAS Ciliwung
"Modifikasi cuaca hanyalah salah satu solusi. Pemerintah daerah juga harus bekerja cepat dalam menanggulangi titik-titik rawan banjir agar dampaknya bisa diminimalkan," katanya.
Sebagai informasi, Jabodetabek menjadi salah satu wilayah dengan tingkat kerawanan banjir tinggi, terutama saat curah hujan ekstrem.
BMKG sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan.
Baca juga: BMKG prakirakan masih ada potensi hujan di akhir bulan jelang Lebaran
Pewarta: Sutarmi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025