Jakarta (ANTARA) - Dewan Pertahanan Nasional (DPN) memastikan siap memberikan masukan ke Presiden Prabowo Subianto terkait persoalan langkah antisipasi yang perlu dilakukan jika Indonesia mengalami bencana alam besar.
Hal tersebut dikatakan Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) sekaligus Sekretaris DPN Donny Ermawan Taufanto setelah usai membahas langkah antisipasi bencana dengan ragam kementerian dan lembaga di Wisma Elang Laut, Jakarta, Kamis.
"Kami di DPN ini ya sekadar mencari solusi kebijakan. Jadi, sebaiknya adalah seperti ini, kementerian ini melakukan ini. Mungkin itu nanti tindak lanjutnya adalah adanya perubahan Peraturan Menteri," kata Donny saat ditemui awak media.
Menurut Donny, Indonesia merupakan salah satu wilayah yang rawan terkena bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan hingga tanah longsor.
Salah satu yang paling rawan yakni terjadinya gempa di zona megathrust yang dapat menyebabkan tsunami di beberapa titik Indonesia.
Baca juga: Basarnas sebut kolaborasi jadi kunci penanganan bencana
"Kita berada di kawasan ring of fire mulai dari Aceh saat itu, kemudian di pantai barat Sumatera, sampai pantai Selatan Jawa, sampai ke Timur. Itu sangat rawan untuk terjadi megathrust," kata Donny.
Karenanya, DPN mengajak beberapa pihak seperti Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Badan SAR Nasional (Basarnas) untuk mengkaji langkah yang harus dilakukan agar bencana bisa dicegah, atau setidaknya memperkecil dampak bencana.
Donny melanjutkan, pengkajian langkah-langkah dan regulasi bencana itu dilakukan dengan mempertimbangkan efektivitas penangan dan keselamatan masyarakat.
"Itu kita gabungkan untuk kemudian nanti kita sampaikan kepada pimpinan (Presiden sekaligus Ketua DPN Prabowo Subianto) kira-kira apa yang harus kita lakukan," kata Donny.
Donny sendiri tidak merinci langkah teknis apa saja yang telah dibahas dan akan direkomendasikan ke presiden. Dia berharap upaya yang dilakukan DPN ini dapat membantu pemerintah menangani bencana alam secara efektif dan efisien.
Pewarta: Walda Marison
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
