Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan bakal melakukan kunjungan ke Vietnam sebagai kunjungan balasan usai Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam (Sekjen PKV) To Lam melakukan kunjungan kenegaraan resmi ke Indonesia.
Selain sebagai bentuk kunjungan balasan, Prabowo menjelaskan bahwa kunjungannya ke Vietnam juga untuk menyelesaikan kesepakatan terkait dengan zona ekonomi.
"Di situ saya berharap kita bisa tanda tangan implementing agreement dalam kerja sama kita dalam zona ekonomi kita, yaitu perjanjian kerja sama antara kedua negara yg menyelesaikan suatu persoalan yang cukup lama tidak kita selesaikan. Mungkin belasan tahun. Alhamdulillah selesai," kata Prabowo saat menyampaikan pernyataan resmi bersama Indonesia dan Vietnam dengan Sekjen PKV To Lam di Istana Merdeka, Jakarta, Senin.
Kunjungan tersebut, menurut Prabowo, diagendakan setelah momen masing-masing parlemen, baik dari Indonesia maupun Vietnam, melakukan ratifikasi membahas zona ekonomi.
Khusus untuk Indonesia, selain menanti ratifikasi di tingkat parlemen, Presiden juga mempertimbangkan agar kunjungannya ke Hanoi, Vietnam bisa dilakukan usai momen liburan Lebaran 2025.
"Insyaallah akan ditandatangani di Hanoi pada kunjungan kenegaraan saya sebagai balasan kepada kunjungan yang mulia (Sekjen PKV To Lam)," kata Prabowo.
Baca juga: Indonesia-Vietnam targetkan cetak 18 miliar dolar AS lewat bilateral
Baca juga: Prabowo: Indonesia dan Vietnam ingin jadi negara maju pada 2045
Terkait dengan kesepakatan Zona Ekonomi Indonesia dan Vietnam, sebelumnya pada hari Sabtu (16 November 2024) diwartakan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah berkomitmen untuk segera meratifikasi perjanjian batas zona ekonomi eksklusif dengan Vietnam.
Pada saat itu, Kepala Negara menganggap hubungan dekat Vietnam dan Indonesia sangat penting dan berupaya untuk memperkuat kemitraan yang telah terjalin ini.
Karena hubungan yang sangat erat itu, Prabowo memandang perlu adanya percepatan untuk meratifikasi perjanjian batas zona ekonomi eksklusif (ZEE) dengan Vietnam.
"Kami tetap berkomitmen untuk mempercepat proses ratifikasi perjanjian zona ekonomi eksklusif kami. Dan tentu saja, setelah itu, kami harus menyelesaikan pengaturan pelaksanaannya," kata Prabowo.
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2025