Korika: AI bisa perkuat ekonomi karena tingkatkan produktivitas

3 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Partnership Kolaborasi, Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial (Korika) Sri Safitri mengatakan, kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) mampu memperkuat ekonomi nasional lewat peningkatan produktivitas.

“AI memperkuat dalam hal untuk peningkatan produktivitas ya, karena dengan AI tentunya bisa meningkatkan otomatisasi di sektor manufaktur dan logistik,” ujar Sri Safitri dalam grup diskusi dengan Forum Wartawan Teknologi yang digelar di Jakarta, Senin.

Menurutnya, teknologi AI mampu mengoptimalkan rantai pasok, meningkatkan efisiensi di sektor pertanian, menghadirkan inovasi produk dan layanan.

“Dan juga penciptaan lapangan kerja,” ujarnya pula.

Baca juga: Wamenkominfo ungkap cara demokratisasi AI lewat empat strategi

Namun demikian, lanjut dia, dalam mengimplementasikan AI di Indonesia, terdapat tantangan yang perlu menjadi perhatian berbagai pemangku kepentingan termasuk pemerintah, di antaranya adalah sumber daya manusia yang memahami AI.

Dukungan lembaga pendidikan formal yang menghadirkan program studi saat ini terhitung masih minim, hanya dua universitas di Indonesia yang menghadirkan program studi khusus untuk AI.

Kemudian adalah terbatasnya infrastruktur digital, salah satunya adalah kecepatan internet yang tidak merata, pusat data juga hanya ada di kota-kota besar.

Kurangnya pendanaan riset dan pengembangan juga menjadi persoalan lain, bahkan menurutnya hal ini menyebabkan Indonesia ketinggalan dari Malaysia, Vietnam dan Filipina soal anggaran riset.

Baca juga: Ketua KORIKA: Kami bangun AI sesuai nilai hidup bangsa Indonesia

Hal lain yang ia soroti adalah regulasi dan data yang belum matang.

Dengan sejumlah persoalan itu, dirinya pun mengusulkan agar pemerintah melakukan kolaborasi dengan industri untuk melakukan riset dan inovasi industri untuk menghadirkan AI.

Kemudian adalah regulasi berupa payung hukum terkait keamanan siber dan melindungi data publik, serta etika AI.

Peningkatan kualitas SDM menurutnya juga patut dilakukan melalui pelatihan AI di sekolah atau universitas, program beasiswa.

Pada kesempatan yang sama, Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan Insaf Albert Tarigan mengakui bahwa, regulasi menjadi dukungan yang patut dihadirkan untuk perkembangan AI di Indonesia.

Baca juga: Wamenkomdigi sebut AI beri peluang pertumbuhan ekonomi digital

Baca juga: Peneliti: AI jadi kekuatan transformasi inklusif dan berkelanjutan

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |