DLHP Ambon terima 3,4 ton sampah dari warga lewat program tukar uang

1 week ago 9

Ambon (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan (DLHP) Kota Ambon menerima sebanyak 3,4 ton sampah plastik dari warga melalui program tukar sampah dengan uang tunai.

“Sampah plastik yang dikumpulkan tersebut berasal dari 43 partisipan yang terdiri atas individu, komunitas, dan bank sampah,” kata Kepala DLHP Kota Ambon Apries Gaspersz di Ambon, Senin.

Ia menyebutkan bahwa dari hasil penimbangan total yang dibayarkan DLHP Ambon kepada warga mencapai Rp17.009.000. "Kami berharap ke depannya jumlah sampah yang dikumpulkan bisa lebih banyak dari sebelumnya," ujarnya.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah plastik serta memberikan insentif langsung kepada warga yang berkontribusi dalam menjaga kebersihan kota.

Diketahui, program bertajuk “Pekan Pemerintah Kota Membeli Sampah Plastik” merupakan terobosan baru untuk menangani masalah sampah di Kota Ambon. Selain memberi nilai ekonomi bagi masyarakat, langkah tersebut diharapkan dapat mendorong kesadaran memilah sampah sejak dari rumah.

Baca juga: Situbondo edukasi masyarakat kurangi sampah lewat aksi bersih sampah

Dampaknya, warga mendapatkan keuntungan finansial dari hasil penukaran, lingkungan menjadi lebih bersih karena volume sampah plastik berkurang, sementara pemerintah juga terbantu dalam mempercepat upaya pengurangan sampah berkat meningkatnya partisipasi aktif masyarakat.

Harganya tukar pun lebih besar dari harga pasaran hingga Rp5000 per kilogram sampah plastik, jauh lebih tinggi dari harga pasaran yang biasanya hanya Rp1.000 per kilogram.

Program penukaran sampah plastik dengan uang tunai sebagai bagian dari rangkaian menyongsong Hari Ulang Tahun (HUT) ke-450 Kota Ambon.

Program ini juga didukung oleh masyarakat dan komunitas pecinta lingkungan termasuk PT API Bandara Pattimura yang diwujudnyatakan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).

Pada pelaksanaan perdana, DLHP menyiapkan dana sebesar Rp50 juta untuk menampung hingga 10 ton sampah plastik dari masyarakat.

Baca juga: Mahasiswa UMY kembangkan "rocket stove" atasi sampah di Wakatobi
Baca juga: Peneliti nilai pemakaian galon guna ulang lebih ramah lingkungan

Pewarta: Winda Herman
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |