Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggandeng Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) untuk menjaga pertumbuhan ekonomi melalui kenyamanan aktivitas di pasar.
"Saya sampaikan kepada APKLI, sebagai jantungnya, sebagai motornya dari ekonomi rakyat, mereka menjaga bersama-sama kebersihan, kenyamanan, ketentraman pertumbuhan ekonomi yang ada di pasar," ujar Gubernur Jakarta Pramono Anung di Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan akan memberikan dukungan penuh agar pertumbuhan ekonomi di pasar terus terjaga. Hal itu karena hampir semua aktivitas interaksi sosial, budaya dan ekonomi sebenarnya terjadi di pasar.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga mendukung Gerakan Pasar Rakyat seperti keinginan Presiden Prabowo Subianto untuk menghidupkan ekonomi termasuk di pasar rakyat.
"Harapannya Gerakan Pasar Rakyat ini betul-betul bisa menginspirasi di tempat-tempat lain," ujar Pramono.
Baca juga: DKI selenggarakan lomba digitalisasi pasar
Baca juga: Digitalisasi dalam transaksi keuangan bisa kurangi copet
Hari ini, Pemprov DKI Jakarta meluncurkan Lomba Digitalisasi Pasar yang melibatkan 20 pasar percontohan yang dikelola oleh Perumda Pasar Jaya serta didukung oleh lima perbankan kredibel dalam aspek digitalisasi sistem keuangan.
Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Agus Himawan Widiyanto mengatakan, lomba digitalisasi pasar bertujuan mendorong literasi keuangan di kalangan pedagang pasar, mempercepat masuknya pedagang pasar ke ekosistem perbankan dan digital.
Kemudian, menjadikan transaksi lebih aman dan nyaman, mempermudah pedagang untuk mengakses pembiayaan dari bank mitra dan meningkatkan kebersihan dan kenyamanan pasar.
Dia berharap lomba ini tidak hanya dapat meningkatkan literasi digital di kalangan pedagang pasar, tetapi juga untuk membangun pasar yang lebih tertib, modern dan efisien dalam pengelolaan maupun pelayanannya.
Dengan begitu, sambung dia, dapat tercipta sinergi antara tradisi dan teknologi, antara kearifan lokal dan kemajuan zaman serta dapat menjadikan pasar tradisional sebagai pusat ekonomi rakyat yang tangguh dan berkelanjutan.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.