DJPb Bali tekankan perluas pasar ekspor antisipasi tarif Trump

1 month ago 13

Denpasar (ANTARA) -

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Bali menekankan pentingnya perluasan pasar ekspor untuk mengantisipasi pengenaan tarif Trump atau Amerika sebesar 19 persen karena berpotensi mengoreksi pertumbuhan ekonomi Pulau Dewata.

“Ketika Amerika mengenakan tarif 19 persen maka ekspor Bali menjadi lebih mahal 19 persen,” kata Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Bali Muhammad Mufti Arkan di Denpasar, Bali, Kamis.

DJPb Bali telah menghitung pengenaan tarif baru itu dengan hasil berpotensi mengoreksi pertumbuhan ekonomi Bali pada 2025 diperkirakan sebesar 0,06 persen.

Ia menggunakan rumus elastisitas yaitu ketika harga barang menjadi lebih mahal di negara tujuan maka permintaan diperkirakan juga akan turun.

“Kalau permintaan turun, maka ekspor akan turun. Sedangkan ekspor merupakan komponen menghitung pertumbuhan ekonomi,” ucapnya.

Baca juga: Mendag lepas ekspor produk senilai Rp5,7 miliar dari Bali ke Hongkong

Ia menjelaskan dari sisi ekspor Pulau Dewata ke AS diperkirakan sebesar 20-30 persen maka pertumbuhan ekonomi Bali diproyeksi terkoreksi pada rentang 0,3-0,78 persen berdasarkan kalkulasi sementara.

Di sisi lain, lanjut dia, penurunan impor beras sekitar 14 persen di Bali berpotensi menolong koreksi pertumbuhan ekonomi tersebut.

“Maka kami perkirakan dampaknya menjadi lebih kecil lagi menjadi 0,06 persen. Mudah-mudahan ini bisa dan ini peluang untuk diversifikasi perdagangan, ekspor Bali jangan hanya ke Amerika Serikat saja,” ucapnya.

Ia mengharapkan pengusaha khususnya bergerak bidang ekspor impor untuk memanfaatkan insentif fiskal melalui fasilitas kawasan ekonomi berikat dan Kemudahan Impor Tujuan Ekspor untuk Industri Kecil Menengah (KITE IKM).

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat nilai ekspor barang Bali periode Januari-Mei 2025 mencapai 242,7 juta dolar AS.

Dari jumlah itu, nilai ekspor ke Amerika Serikat yang paling besar menduduki posisi pertama mencapai 70,4 juta dolar AS atau menguasai 25,6 persen.

Begitu juga impor terbesar berasal dari AS dengan nilai mencapai 13,9 juta dolar AS atau hampir 20 persen dari total nilai impor sebesar 55 juta dolar AS selama Januari-Mei 2025.

BPS Bali juga mencatat pertumbuhan ekonomi Bali triwulan pertama 2025 mencapai 5,52 persen dan target pertumbuhan ekonomi selama 2025 oleh Pemerintah Provinsi Bali mencapai 5,75 persen tahun ini.

Baca juga: Gubernur Bali ungkap arak Buleleng tembus pasar ekspor ke China

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |